Rabu 08 Jun 2022 06:04 WIB

PT MHU Raih Penghargaan Top 10 Supplier dari PLN

Perseroan berkomitmen untuk memastikan terjaganya kelistrikan nasional.

Red: Erik Purnama Putra
PT Multi Harapan Utama (MHU) meraih penghargaan dari PT PLN.
Foto: Istimewa
PT Multi Harapan Utama (MHU) meraih penghargaan dari PT PLN.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Multi Harapan Utama (MHU), salah satu anak usaha MMS Group Indonesia (MMSGI), menorehkan kembali prestasi melalui penghargaan yang diberikan oleh PT Perusahaa Listrik Negara (PLN). Perseroan menjadi salah satu Top 10 Supplier batu bara untuk kelistrikan umum triwulan pertama 2022.

Pemberian penghargaan diserahkan langsung oleh Direktur Energi Primer PLN Hartanto Wibowo kepada Division Head Marketing, Trading, and Logistics MMSGI, Edmund Tan di Gedung Commodity Square, Jakarta Selatan, pada Kamis (2/6/2022). Penghargaan tersebut diberikan oleh PLN kepada beberapa perusahaan yang memiliki komitmen tinggi atas pasokan batu bara dan pemenuhan domestic market obligation (DMO).

Tahun ini, tidak hanya MHU, namun terdapat beberapa nama besar seperti Adaro dan Kideco yang menerima penghargaan serupa. Penghargaan itu merupakan bukti konsistensi komitmen MHU dalam kewajiban memenuhi kebutuhan batu bara domestik (DMO) dalam rangka ketahanan energi dan listrik nasional.

Sejak 2020, MHU telah memasok lebih dari tujuh ton batu bara kepada PLN. Pemberian gelar Top 10 Supplier tidak hanya didasarkan pada komitmen volume pasokan saja, melainkan juga tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance/GCG) juga menjadi pertimbangan. Perseroan juga menerapkan prinsip praktik pertambangan yang baik (good mining practice) dalam setiap operasinya.

"Kami sangat berterima kasih kepada PLN atas apresiasi terhadap kinerja dan komitmen kami dalam tata kelola perusahaan dan memastikan terjaganya kelistrikan nasional yang punya peran krusial terhadap pembangunan Indonesia," ujar Edmund dalam siaran di Jakarta, Rabu (8/6/2022).

Pada 2022, perusahaan sudah melebihi kewajiban DMO atau 25 persen produksi dengan komitmen pasokan untuk keperluan domestik hingga 38 persen. Sedangkan pada triwulan pertama 2022, komitmen DMO perseroan sudah mencapai 35 persen dari total produksi batubara.

"MHU percaya bahwa terpenuhinya kebutuhan listrik masyarakat Indonesia tidak hanya sebagai penguatan ketahanan energi nasional, tetapi juga merupakan salah satu dasar dalam menyiapkan masyarakat Indonesia yang sejahtera, mandiri, dan mampu membangun bangsa," ucap Edmund.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement