Zelensky: Saya Siap Negosiasi Langsung dengan Putin

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Fernan Rahadi

Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjawab pertanyaan media selama konferensi pers di kereta bawah tanah kota di bawah alun-alun di Kyiv, Ukraina, 23 April 2022.
Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy menjawab pertanyaan media selama konferensi pers di kereta bawah tanah kota di bawah alun-alun di Kyiv, Ukraina, 23 April 2022. | Foto: AP/Efrem Lukatsky

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky kembali mengutarakan kesiapannya untuk melakukan pembicaraan langsung dengan Presiden Rusia Vladimir Putin. Pertempuran antara Moskow dan Kiev sudah berlangsung lebih dari 100 hari.

“Saya siap untuk negosiasi langsung dengan Presiden Putin jika kita siap membahas mengakhiri perang ini dengan serius,” kata Zelensky dalam sebuah wawancara dengan Financial Times yang dirilis pada Selasa (7/6/2022).

Menurut dia, tak ada waktu untuk melakukan pembicaraan dengan Rusia dan membahas hal yang tak terkait dengan cara mengakhiri konflik. Misalnya, soal kemungkinan Ukraina bergabung ke Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO). “Jika kami tidak berada di NATO, tidak ada pangkalan negara asing di wilayah kami. Jika Anda ingin menerima kami ke dalam NATO, silakan undang kami, tapi kami tidak membahasnya saat ini,” ucapnya.

Pekan lalu Zelensky mengatakan, seperlima wilayah Ukraina sudah berada di bawah kendali Rusia. Wilayah Donbas yang terletak di timur negara tersebut sudah hampir seluruhnya hancur. “Hingga hari ini, sekitar 20 persen wilayah kami dikuasai penjajah, hampir 125 ribu kilometer persegi, Ini jauh lebih besar daripada wilayah gabungan semua negara Benelux (Belanda, Luksemburg, dan Belgia),” kata Zelensky saat berbicara kepada anggota parlemen Luksemburg lewat sambungan video pada 2 Juni lalu, dikutip laman CNN.

Dia mengungkapkan, pertempuran di sepanjang wilayah Kharkiv hingga ke Mykolaiv sepanjang lebih dari seribu kilometer masih berlangsung. Sementara Donbas yang berada di timur Ukraina sudah benar-benar porak poranda akibat pertempuran. Zelensky mengklaim, setidaknya 30 ribu tentara Rusia telah tewas sejak pertempuran dimulai pada 24 Februari lalu. “Itu lebih besar dari korban tewas Uni Soviet dalam 10 tahun perang di Afghanistan, lebih besar dari korban tewas Rusia dalam dua perang Chechnya,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Zelensky kembali menyerukan penerapan sanksi lebih keras terhadap Rusia. Selain itu, dia pun meminta negara-negara memasok lebih banyak senjata ke Ukraina untuk mendukung perjuangan mereka melawan Rusia.

Terkait


Zelensky: Kami Ingin Rebut Kembali Wilayah Ukraina yang Diduduki Rusia

Kalau Rusia Tolak Cabut Blokade, Ukraina Cuma Bisa Ekspor 2 Juta Ton Gandum Per Bulan

Zelenskyy: Inggris Beri Ukraina Senjata yang Tepat

Situs Kementerian Rusia Diretas, Tertulis Tanda 'Kemenangan untuk Ukraina'

Kiev Dihujani Roket, Pejabat Ukraina: Rusia Ingin Bunuh Banyak Orang

Republika Digital Ecosystem

Kontak Info

Republika Perwakilan DIY, Jawa Tengah & Jawa Timur. Jalan Perahu nomor 4 Kotabaru, Yogyakarta

Phone: +6274566028 (redaksi), +6274544972 (iklan & sirkulasi) , +6274541582 (fax),+628133426333 (layanan pelanggan)

[email protected]

Ikuti

× Image
Light Dark