Rabu 08 Jun 2022 13:21 WIB

Rekor-Rekor Baru Luka Modric

Modric mewartakan kisah dramatis untuk tetap berjuang menjalani impiannya.

Rep: Anggoro Pramudya/ Red: Endro Yuwanto
Gelandang Kroasia Luka Modric (tengah) beraksi dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Prancis, awal pekan ini.
Foto: EPA-EFE
Gelandang Kroasia Luka Modric (tengah) beraksi dalam pertandingan UEFA Nations League melawan Prancis, awal pekan ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Luka Modric memantapkan dirinya sebagai salah satu pemain tengah terbaik di muka bumi. Setidaknya, pada era sepak bola modern saat ini.

Selepas partai antara timnas Kroasia versus Prancis pada lanjutan Grup A1 UEFA Nations League, Modric merengkuh penampilan ke-150 di level internasional, sekaligus menambah banyak rekor individu. Partai yang dimainkan di Stadion Poljud, Split, itu berakhir tanpa pemenang dengan skor 1-1.

Baca Juga

Pencapaian itu membawa Modric masuk ke dalam jajaran pesepak bola semodel Cristiano Ronaldo, Sergio Ramos, serta mantan kiper timnas Italia, Gianluigi Buffon. Koleksi 150 penampilan di level internasionalnya bahkan sejajar dengan legenda hidup timnas Jerman, Lothar Matthaeus.

Modric mentas sebagai starter dalam laga Kroasia versus Prancis dan mengemban jabatan kapten. Ia merumput selama 79 menit. Uniknya, saat Modric ditarik keluar dan digantikan pemuda 19 tahun, Luka Sucic, Stadion Poljud mendadak bergemuruh. Tifosi serentak melakukan penghormatan sembari berdiri untuk bintang milik Real Madrid itu.

Pemain berusia 36 tahun tersebut jelas bangga atas apa yang ia lalui. Terlebih ia selalu mendapat ruang kepercayaan baik pada saat memperkuat klub maupun timnas Kroasia.

"Fenomenal. Saya senang dan bangga dengan laga ke-150 saya untuk timnas Kroasia," kata Modric dilansir laman resmi UEFA, Selasa (7/6).

Berbeda dengan Andrea Pirlo, gelandang tengah ikonik Italia yang lahir dari rahim aristokrat, anak orang kaya petani anggur dan pembuat wine dari Brescia, Luka Modric sejatinya tumbuh dan dibesarkan oleh keluarga pekerja kasar (buruh).

Sang ibu, Radojka Modric, sempat bekerja di perusahaan tekstil, dan ayahnya, Stipe Modric, hanya seorang montir mekanik militer, bertugas memperbaiki mobil untuk tentara Kroasia yang sedang berperang.

Alur hidup bahkan terasa getir manakala Modric dan keluarga harus melakukan perjalanan berkilo-kilometer demi mendapat kehidupan baru yang layak. Sebagai keluarga 'refugee' kurangnya rumah, sedikit pakaian, dan tempat berteduh membuat keluarganya sangat miskin selama periode perang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement