Kamis 09 Jun 2022 01:46 WIB

Dokter Sebut Lansia Rentan Alami Kanker Darah

Pertumbuhan produksi sel darah di sumsum tulang secara berlebihan menyebabkan kanker

Red: Dwi Murdaningsih
Kanker darah/ilustrasi
Foto: Pixabay
Kanker darah/ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis penyakit dalam di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Jakarta mengatakan kanker darah menjadi salah satu penyakit rentan dialami kaum lanjut usia (lansia). Kanker darah rentan dialami seiring penurunan kekebalan tubuh serta rendahnya tingkat kesadaran individu terhadap gejala.

"Pertumbuhan produksi sel darah di sumsum tulang secara berlebihan menyebabkan kanker darah," kata Dokter Spesialis Penyakit Dalam Konsultan Hematologi Onkologi Nadia Ayu Mulandari, Rabu (8/6/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan saat ini terdapat tiga jenis kanker darah yang utama, di antaranya Lymphoma sebagai kanker sistem limfatik, terutama kelenjar getah bening. Jenis kanker tersebut dipengaruhi jenis sel darah putih yang disebut limfosit. Lebih dari separuh kasus kanker darah Lymphoma yang terdiagnosa dialami pada orang dewasa.

Kedua, Leukemia yang mencegah sel darah putih melawan infeksi di tubuh manusia. Leukemia dapat berupa akut (tumbuh cepat) atau kronis (tumbuh lebih lambat) dan memengaruhi limfosit atau sel lain (leukemia myeloid).

Ketiga, adalah Myeloma sebagai kanker sel plasma yang dapat memengaruhi sistem kekebalan tubuh manusia sehingga rentan terhadap infeksi penyakit. Nadia mengatakan etiologi kanker darah sebagian besar belum diketahui. Tapi, mekanisme penyebab dasar bisa terjadi penurunan kekebalan adaptif dan sangat terkait dengan usia individu.

Deteksi dini yang umum terjadi seperti hemoglobin (Hb) rendah, leukosit tinggi, dan trombosit rendah. "Kanker darah yang terjadi pada orang berusia 70 tahun atau lebih, mewakili 45 persen dari total kasus," katanya.

Ia mengatakan sel tubuh mempunyai kemampuan membelah diri dan akan mati untuk digantikan dengan sel baru. Semakin usia seseorang menua, maka semakin menurun kemampuan proses normal pembelahan sel sehingga prosesnya tidak sempurna dan bermutasi menjadi ganas.

Sejumlah kasus yang terdiagnosa, kata dia, umumnya pasien mengeluh lemas, demam, nyeri sendi, penurunan berat badan secara drastis, pembesaran limpa atau penurunan trombosit dan lainnya."Beberapa gejala kanker darah bisa tidak jelas dan sulit dikenali. Kebanyakan orang dengan gejala ini tidak akan menyangka mengalami kanker darah," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement