Kamis 09 Jun 2022 17:15 WIB

Situasi Covid-19 Nasional Terkendali, Berharap Agustus Merdeka dari Pandemi

Kasus infeksi harian secara nasional masih stabil di bawah rata-rata dunia.

Red: Andri Saubani
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (22/5/2022). Pemerintah menyatakan situasi Covid-19 secara nasional saat ini masih terkendali meski belum bisa bebas dari pandemi. (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Warga berolahraga saat Hari Bebas Kendaraan Bermotor ( HBKB) di kawasan Bundaran HI, Jakarta Pusat, Ahad (22/5/2022). Pemerintah menyatakan situasi Covid-19 secara nasional saat ini masih terkendali meski belum bisa bebas dari pandemi. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, oleh Dian Fath Risalah, Antara

Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Letjen TNI Suharyanto mengatakan, sampai demgan saat ini kasus Covid-19 di Indonesia masih terkendali. Hal ini terbukti dalam 3 pekan terakhir kasus infeksi harian secara nasional masih di bawah rata-rata dunia.

Baca Juga

"Kasus infeksi harian secara nasional masih di bawah rata-rata dunia yakni 1 banding 60 kasus per 1.000 penduduk yang juga menurun diikuti tingkat kesembuhan tinggi mencapai 97.36 persen yang masih berada di atas kesembuhan dunia," kata Suharyanto kepada Republika, Kamis (9/6/2022).

Pemerintah Indonesia, lanjutnya, selalu memonitor kondisi Covid-19 di tingkat nasional dan internasional dalam menentukan langkah kedepannya. Salah satunya dengan pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di seluruh wilayah Indonesia, tercatat seluruh daerah di Jawa dan Bali masuk kriteria Level 1 situasi penanganan pandemi Covid-19.

"Pada prinsipnya, kebijakan PPKM levelling bisa berubah sewaktu-waktu tergantung dari indikator dan data transmisi komunitas yang disusun oleh Kementerian Kesehatan," tuturnya.

"Masyarakat dalam meningkatkan perekonomian nasional dihimbau tetap konsisten membudayakan protokol kesehatan, termasuk perilaku hidup bersih dan sehat seperti cukup tidur, tetap terhidrasi cukup minum, makan-makanan yang sehat dan bernutrisi, dan tetap aktif dengan olahraga, supaya kondisi ini dapat terus terkendali dan bebas dari Covid-19," sambungnya.

Meski kondisi pandemi saat ini terkendali, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan memastikan Indonesia belum bisa menyatakan diri masuk ke fase endemi Covid-19. Luhut menjelaskan, sejak 6 Juni 2022 angka penularan kasus Covid-19 kembali menanjak naik dan sudah diatas 500 kasus.

"Tadinya 200, lalu 300 dan tiba tiba naik lagi ke 500. Jadi kita semua harus kompak menghadapi ini. Kita tidak bisa buru buru masuk ke endemi," ujar Luhut dalam Rapat bersama Banggar DPR RI, Kamis.

 

Namun, berbeda dengan Luhut, Ketua Satgas PB IDI Zubairi Djoerban meyakini Indonesia saat ini sudah memasuki fase endemi Covid-19. Ia meyakini hal tersebut berdasarkan sejumlah indikator epidemiologi yang telah membaik.

"Apakah Indonesia sudah masuk tahap endemi? Saya akan jawab iya. Kenapa?, karena positivity rate-nya stabil di bawah 3 persen. Keterisian tempat tidur rumah sakit dan angka kematian juga rendah sekali," kata Zubairi dalam keterangannya, dikutip Kamis.

 

Bahkan selama Juni ini, Indonesia melaporkan angka kasus harian Covid-19 selalu di bawah 400. Menurutnya kondisi tersebut sangat bagus sekali dan jauh bila dibandingkan dengan Amerika Serikat yang telah menyatakan endemi, namun kasusnya masih 70 ribu kasus per hari.

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَخَذْنَا مِيْثَاقَ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ لَا تَعْبُدُوْنَ اِلَّا اللّٰهَ وَبِالْوَالِدَيْنِ اِحْسَانًا وَّذِى الْقُرْبٰى وَالْيَتٰمٰى وَالْمَسٰكِيْنِ وَقُوْلُوْا لِلنَّاسِ حُسْنًا وَّاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَۗ ثُمَّ تَوَلَّيْتُمْ اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْكُمْ وَاَنْتُمْ مُّعْرِضُوْنَ
Dan (ingatlah) ketika Kami mengambil janji dari Bani Israil, “Janganlah kamu menyembah selain Allah, dan berbuat-baiklah kepada kedua orang tua, kerabat, anak-anak yatim, dan orang-orang miskin. Dan bertuturkatalah yang baik kepada manusia, laksanakanlah salat dan tunaikanlah zakat.” Tetapi kemudian kamu berpaling (mengingkari), kecuali sebagian kecil dari kamu, dan kamu (masih menjadi) pembangkang.

(QS. Al-Baqarah ayat 83)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement