Kamis 09 Jun 2022 18:12 WIB

Pegadaian Siap Luncurkan KUR Syariah Maksimal Peminjaman Rp 10 Juta

Pegadaian menilai KUR Syariah bisa jadi solusi pembiayaan bagi pelaku usaha mikro

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
. Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan, Pegadaian terus konsisten memberikan solusi pembiayaan UMKM melalui produk yang berbasis gadai maupun fidusia. Dalam waktu dekat Pegadaian juga akan menyalurkan KUR Syariah dengan pinjaman sampai dengan Rp 10 juta dengan biaya modal enam persen setahun
Foto: Pegadaian
. Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan, Pegadaian terus konsisten memberikan solusi pembiayaan UMKM melalui produk yang berbasis gadai maupun fidusia. Dalam waktu dekat Pegadaian juga akan menyalurkan KUR Syariah dengan pinjaman sampai dengan Rp 10 juta dengan biaya modal enam persen setahun

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pegadaian terus berkomitmen untuk membantu UMKM naik kelas melalui produk dan layanan yang diberikan. Direktur Utama PT Pegadaian Damar Latri Setiawan menyampaikan, Pegadaian terus konsisten memberikan solusi pembiayaan UMKM melalui produk yang berbasis gadai maupun fidusia.

"Dalam waktu dekat Pegadaian juga akan menyalurkan KUR Syariah dengan pinjaman sampai dengan Rp 10 juta dengan biaya modal enam persen setahun," katanya webinar UMKM Siap Eksis di Pasar Global yang dilaksanakan di The Gade Coffee Sarinah, Rabu (8/6).

Baca Juga

Menurutnya, penyaluran KUR Syariah ini merupakan salah satu solusi pembiayaan yang sangat kompetitif untuk para pelaku usaha mikro. Hal ini membuktikan komitmen Pegadaian sesuai dengan tagline Mengatasi Masalah Tanpa Masalah.

"Saya ingin masyarakat Ingat UMKM Ingat Pegadaian," katanya.

Direktur Pusat Investasi Pemerintah Ririn Kadariyah mengatakan bahwa ekspor UMKM saat ini baru mencapai 15,69 persen. Pencapaian ini masih lebih rendah dibandingkan Thailand yang sebesar 29 persen, Singapura 41 persen dan Tiongkok 60 persen.

Pemerintah menargetkan, ekspor produk UMKM tahun 2024 meningkat jadi 17 persen. Oleh karena itu perlu kerja sama semua pihak untuk berperan aktif mendukung pelaku UMKM dalam mengembangkan bisnisnya.

Sementara itu Staf Khusus Menteri Koperasi dan UKM Bidang Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan, M. Riza Damanik mengatakan, untuk bisa eksis di pasar global, pelaku UMKM harus mempunyai daya juang yang tangguh. UMKM juga harus konsisten dalam menyediakan produk yang berkualitas.

"Selain tangguh dan konsisten, pelaku UMKM juga harus disiplin dalam melakukan pencatatan secara akuntansi," katanya.

Antara transaksi bisnis dengan transaksi pribadi harus dipisahkan dengan disiplin. Jika hal ini dilakukan, ia optimistis para pelaku UMKM akan berkembang dengan pasar yang lebih luas.

Pengamat Koperasi dan UKM Agus Muharram menyampaikan, institusi jasa keuangan, media massa dan pelaku UMKM harus berkolaborasi agar UMKM semakin maju dan berkembang. Industri jasa keuangan seperti Pegadaian harus memberikan akses pembiayaan yang mudah dan terjangkau.

Sementara itu media massa mempunyai peran penting dalam menyebarkan informasi tentang produk-produk unggulan yang dihasilkan. Tidak hanya itu, pelaku UMKM juga harus mampu mengoptimalkan penggunaan media sosial untuk memasarkan produk mereka di pasar global.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement