Jumat 10 Jun 2022 02:15 WIB

Politisi: India Menanggung Malu Gara-Gara Kasus Penghinaan Nabi

Politisi India mengatakan gara-gara juru bicara BJP, India harus dihina.

Rep: Alkhaledi kurnialam / Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, MAHARASHTRA -- Politisi India dan Ketua Menteri di negara bagian Maharashtra, Uddhav Thackeray mengatakan kasus penghinaan Nabi Muhammad berujung panjang. Dia mengatakan, lantaran kasus itu, Perdana Menteri dihina dan negara harus menghadapi rasa malu.

Negaranya dipaksa bertekuk lutut dan meminta maaf oleh negara-negara Arab karena pernyataan juru bicara The Bharatiya Janata Party (BJP) Nupur Sharma tentang Nabi Muhammad.

Baca Juga

“Apa yang dikatakan juru bicara (BJP) itu tidak masuk akal.  Dia menghina Nabi... Apa perlunya?  Mengapa?,” kata Thackeray saat berpidato di rapat umum Swabhiman Shiv Sena di Aurangabad dilansir dari The Indian Express, Kamis (9/6/2022).

Dia menuduh bahwa juru bicara BJP menjadi tidak terkendali dan mengatakan apa pun yang mereka inginkan. “Karena juru bicara BJP, negara dihina. Negara-negara Timur Tengah dan Arab telah memaksa negara untuk meminta maaf," ujarnya.

"Pendirian BJP tidak bisa menjadi pendirian negara.  Kejahatan itu dilakukan oleh BJP dan bukan negara.  Mengapa kita harus meminta maaf?  Mengapa negara harus menderita dan malu karena juru bicara BJP?" tambahnya.

Seperti diketahui, selama debat TV bulan lalu, Nupur Sharma, juru bicara BJP, telah membuat pernyataan kontroversial terhadap Nabi Muhammad, yang memicu kemarahan di media sosial.

Beberapa negara Arab, termasuk UEA, Qatar dan Bahrain, menyatakan keprihatinan yang kuat atas komentar tersebut. BJP telah menangguhkan Sharma dari keanggotaan utama partai pada Ahad lalu. Juru bicara BJP Delhi, Naveen Kumar Jindal, yang juga membuat pernyataan menghina Nabi Muhammad di Twitter, dikeluarkan dari partai pada 5 Juni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement