Jumat 10 Jun 2022 15:24 WIB

Ini Strategi 'Financial Plan' untuk Anak Muda

Alokasi pengeluaran generasi Z untuk menabung dan investasi hanya 9,2 persen.

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Yusuf Assidiq
Manajemen keuangan dan investasi (ilustrasi).
Foto: Republika/Prayogi
Manajemen keuangan dan investasi (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Riset dari OCBC NISP dan NielsenIQ pada 2021 menunjukkan Fitness Financial Index generasi muda berada di angka 85,6 persen. Jumlah ini dinilai tampak 'kurang  sehat' secara finansial.

Dari hasil riset yang sama disebutkan hanya 14,3 persen anak muda di Indonesia yang berusaha menggapai 'sehat' finansial. Kondisi ini menunjukkan  perencanaan finansial anak muda di Indonesia masih kurang dan perlu melakukan perbaikan.

Dosen Program Studi (Prodi) Manajemen UMM, Novi Puji Lestari mengatakan, fenomena itu cukup sulit untuk dibendung. Terlebih lagi kebiasaan anak muda zaman sekarang yang inginnya serba dilayani karena dukungan teknologi. Menurut dia, gengsi menjadi prioritas utama anak muda zaman sekarang.

Ia mencontohkan anak muda membeli teh harus pergi ke mall. Hal ini bertujuan agar mereka terlihat gengsi. Padahal biayanya juga pasti lebih banyak dibandingkan dengan manfaatnya. "Selalu mengedepankan keinginan bukan kebutuhan, sehingga ini yang menyebabkan perencanaan keuangan tidak bagus,” katanya.

Novi juga sempat memberikan solusi serta perilaku-perilaku yang perlu dihindari oleh anak muda. Salah satunya, dengan menjauhi pengeluaran yang tidak menjadi prioritas utama. Selain itu, selalu mengedepankan dan mengupayakan apa yang menjadi prioritas. Menurutnya, anak-anak muda juga bisa membagi keuangan menjadi tiga bagian yakni living, saving, dan playing.

Survei dari Alvara Research Center pada 2020 berjudul Indonesia gen Z and Millennial Report 2020: The Battle Of Our Generation menemukan fakta bahwa alokasi pengeluaran generasi Z untuk menabung dan investasi hanya sebesar 9,2 persen. Sementara itu, pengeluaran kebutuhan rutin sebesar 59,9 persen.

Adapun generasi milenial berada di angka 10,5 persen untuk menabung dan investasi serta 57,3 persen untuk pengeluaran kebutuhan rutin. Novi pun menawarkan solusi terbaik dalam mengatur keuangan yakni 30 persen saving, 50 persen living, dan 20 persen playing.

Menurut dia, mengatur keuangan sejak dini sangat penting agar nanti ketika sudah memiliki penghasilan, mereka tidak kebingungan lagi. Pemahaman keuangan sejak dini juga membuat anak muda bisa terlatih di masa depan sehingga tidak sukar untuk melakukannya ketika dewasa kelak.

Manfaat jangka pendeknya, mereka mempunyai simpanan dan bisa investasi di usia muda. Untuk jangka panjang, mereka bisa menyiapkan diri dalam kehidupan berkeluarga kelak. "Apalagi mengingat kalau ekonomi adalah faktor penting untuk keutuhan keluarga,” kata Sekretaris Prodi Manajemen UMM tersebut.

Strategi lain yang bisa dilakukan adalah dengan menggunakan teori pendapatan sama dengan konsumsi dan saving. Dengan demikian, sebesar apapun pendapatan, maka kebutuhan akan mengikuti.

Menurutnya, solusi terbaik itu dengan menentukan saving di awal. Hal ini perlu dilakukan meskipun jumlah tidak terlalu besar. Jika diupayakan rutin tiap bulan dan tidak diambil kecuali keadaan mendesak, maka anak muda akan terbiasa menabung.

Terakhir, Novi selalu percaya banyak cara yang bisa dikerjakan anak muda untuk menjadikan sesuatu menjadi uang, asal mampu berkomitmen. Misalnya, dengan membuka usaha jastip makanan atau oleh-oleh khas dari daerahnya.

"Meskipun sepele, tapi jika diakumulasi keuntungannya ia rasa cukup besar. Apalagi jika bisa menggunakan ponsel untuk mendukung usaha tersebut," katanya.

Jika mereka memiliki usaha, Novi meminta untuk tidak sekali-kali mencampurkannya dengan uang pribadi. Jika memiliki usaha, maka gaji diri sendiri sebagai karyawan bukan seluruh omset dianggap laba.

Masyarakat tidak boleh menyerah jika pernah gagal dalam usaha. "Dan yang terakhir jangan lupa bersedekah karena dalam setiap rezeki kita pasti ada hak orang lain di dalamnya,” ujar dia menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement