Sabtu 11 Jun 2022 14:41 WIB

Waktum Persatuan Ulama Internasional: India Harus Tindak Tegas Penghina Ajaran Islam

Islamophobia kian memuncak dan memprihatinkan di India.

Red: Joko Sadewo
Wakil Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional Dr. Salim Segaf Al-Jufri (kiri) meminta India bersikap tegas terhadap penghina ajaran Islam.
Foto: istimewa/doc humas
Wakil Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional Dr. Salim Segaf Al-Jufri (kiri) meminta India bersikap tegas terhadap penghina ajaran Islam.

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Wakil Ketua Persatuan Ulama Muslim Internasional Dr. Salim Segaf Al-Jufri mengutuk keras pernyataan juru bicara Partai Bharatiya Janata India (BJP) yang berkuasa di India karena menghina Nabi Muhammad SAW. Salim melihat apa yang dilakukan Politisi BPJ tersebut bisa menjadi bibit disharmonisasi kelompok keagamaan baik di India maupun diluar negara tersebut.

“Pemerintah India dan para pimpinan BPJ harus mengambil sikap untuk mendinginkan suasana, dengan serius dan tekun mendorong semua pihak menghormati keyakinan serta aktivitas umat beragama yang ada di India,"kata Salim dalam siaran persnya, Sabtu (11/6/2022).

Krisis yang terjadi saat ini, menurutnya, menunjukan bahwa Islamophobia kian memuncak dan memprihatinkan di India. "Kita tidak ingin dunia kembali dihadapkan kepada kebencian antar umat beragama yang pada akhirnya dapat menciderai sikap toleransi dan moderasi yang selama ini menjadi nilai-nilai universial yang diperjuangkan bersama,” ungkap Salim.

Pernyataan Politisi BPJ tersebut telah dikecam oleh hampir seluruh negara Muslim di dunia. Banyak negara telah mengambil sikap atas pernyataan yang melukai seluruh kaum Muslimin di seluruh dunia. Sementara itu, Salim berharap kasus ini bisa menjadi pelajaran bagi siapa saja, politisi, tokoh-tokoh agama maupun publik figur manapun, untuk berhati-hati ketika memasuki ranah agama yang sangat sensitif.

“Kami menyerukan kepada seluruh tokoh dunia, baik politisi, agamawan maupun publik figur lainnya agar lebih berhati-hati ketika berbicara tentang simbol agama karena itu sangat sensitif. Kita menginginkan hubungan yang harmonis dan saling menghormati antar umat beragama di seluruh dunia”, terang Salim.

Salim yang juga merupakan Ketua Majelis Syuro Partai Keadilan Sejahtera (PKS) berharap, Indonesia bisa menjadi contoh dan teladan yang baik bagi negara-negara yang multikultural lainnya, bagaimana hidup rukun dan saling menghormati antar Ummat beragama.

“Apa yang sedang terjadi di India hari ini hendaknya menjadi momentum bagi umat beragama di seluruh dunia untuk hidup rukun dan damai, saling menghormati serta menghargai satu dengan yang lain. Segala bentuk kebencian, pencideraan terhadap nilai agama sejatinya hanya akan melanggengkan konflik dan situasi yang tidak kondusif,”  kata Salim.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement