Senin 13 Jun 2022 11:54 WIB

Kanada Dilaporkan Selidiki Ancaman Bom Gedung Parlemen

Agen perbatasan Kanada memperingatkan ancaman bom gedung parlemen

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Agen perbatasan Kanada memperingatkan ancaman bom di gedung parlemen
Foto: House of Commons via The Canadian Press via A
Agen perbatasan Kanada memperingatkan ancaman bom di gedung parlemen

REPUBLIKA.CO.ID, OTTAWA – Kepolisian Kanada dilaporkan sedang menyelidiki kemungkinan risiko terhadap keamanan nasional yang memaksa parlemen negara tersebut mengunci diri selama beberapa jam pada Sabtu (11/6/2022) lalu. Hal itu terjadi setelah agen perbatasan Kanada memperingatkan ancaman bom.

Seorang sumber di pemerintahan Kanada, pada Ahad (12/6/2022), mengungkapkan, Sabtu lalu cabang intelijen badan perbatasan Kanada memperingatkan bahwa kendaraan di dekat parlemen dapat sarat dengan bahan peledak. Pada Sabtu, Kepolisian Ottawa memang menyampaikan, mereka telah mengidentifikasi dua kendaraan dan dua orang yang menjadi perhatian. Namun kepolisian Ottawa tak memberikan keterangan lebih terperinci. Mereka pun mengklaim tak ada ancaman terhadap keselamatan publik.

Sejauh ini, belum ada dakwaan terhadap kedua orang yang diidentifikasi kepolisian Kanada. “Masih belum jelas seberapa serius ancaman itu,” kata sumber di pemerintahan Kanada tersebut yang mengklaim telah diberi tahu tentang sedang berlangsungnya penyelidikan.

Menurut dia, saat ini penyelidikan berada di bawah Tim Penegakan Keamanan Nasional Terpadu di Royal Canadian Mounted Police (RCMP). Hingga saat ini, RCMP menolak mengonfirmasi atau menyangkal berita yang pertama kali dilaporkan Global News TV pada Sabtu malam tersebut.

"Untuk alasan privasi dan operasional, RCMP tidak mengkonfirmasi, menyangkal, atau merilis informasi yang berkaitan dengan investigasi kriminal kecuali atau sampai ada tuntutan," kata juru bicara RCMP dalam sebuah pernyataan.

Awal tahun ini, ketegangan sempat membekap daerah di sekitar gedung parlemen Kanada di Ottawa. Hal itu terkait demonstrasi yang dilakukan para pengemudi truk untuk memprotes tindakan pencegahan pandemi Covid-19 oleh pemerintah. Mereka menilai, Pemerintah Kanada telah berlebihan dalam mengambil langkah pencegahan.

Dalam aksinya, para sopir truk memblokir jalanan di sekitar parlemen menggunakan truk mereka. Jalan yang membentang di depan parlemen tidak pernah dibuka kembali sepenuhnya sejak aksi tersebut berlangsung. Hal itu guna mencegah kendaraan parkir di sepanjang jalan tersebut.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement