Selasa 14 Jun 2022 23:36 WIB

Pasukan Israel Kembali Hancurkan Rumah Warga Palestina di Tepi Barat

Penghancuran rumah warga Palestina di Tepi Barat masih kerap terjadi

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi penghancuran rumah Palestina. Penghancuran rumah warga Palestina di Tepi Barat masih kerap terjadi
Foto: AP/Majdi Mohammed
Ilustrasi penghancuran rumah Palestina. Penghancuran rumah warga Palestina di Tepi Barat masih kerap terjadi

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM — Pasukan Israel kembali menghancurkan sebuah rumah milik warga Palestina di Jericho, di Tepi Barat yang diduduki pada Senin (13/6/2022). Peristiwa ini semakin meningkatkan penghancuran di lembah Yordan.  

Rumah itu terletak tepat di luar kamp pengungsi Aqbat Jaber. selatan Jericho. Itu milik keluarga Karshan dan belum selesai. 

Baca Juga

"Saya telah membangun rumah itu selama lima tahun, menabung syikal demi syikal untuk menyelesaikannya. Sekarang saya kehilangan semuanya," kata Ali Karshan, dilansir dari Alaraby, Selasa (14/6/2022). 

Ali mengaku bekerja di ladang kurma dan hanya mengandalkan upah hariannya 70 shekel untuk makan sehari-hari. Ia juga memiliki lima anak, termasuk seorang anak laki-laki cacat yang harus ia rawat. 

"Saya menabung selama bertahun-tahun untuk membangun rumah untuk diri saya dan keluarga saya, kemudian sebulan yang lalu pihak berwenang Israel mengirimi saya perintah pembongkaran untuk membangun di Area C," jelasnya. 

“Saya menyewa pengacara, berharap mendapatkan izin bangunan, mengingat rumah itu terletak di tepi Aqbat Jaber dan saya tidak memiliki rumah saat ini, tetapi saya terkejut pada Senin pagi melihat buldoser tentara Israel tiba," kata Karshan. 

Para tentara itu mengusir ia dan keuarganya dan dengan mata telanjang, ia menyaksikan rumahnya mulai dihancurkan dan diratakan dengan tanah. 

Area C, yang mencakup lebih dari 60 persen permukaan Tepi Barat , berada di bawah kendali langsung militer Israel dan warga Palestina dilarang membangun struktur apa pun di wilayah ini. 

Lembah Yordan sepenuhnya diklasifikasikan di bawah Area C kecuali untuk batas perkotaan kota Jericho, termasuk kamp pengungsi Aqbat Jaber di tepi selatan Jericho. 

“Pasukan Israel jarang menghancurkan bangunan Palestina yang begitu dekat dengan Jericho itu sendiri,” kata peneliti lapangan untuk organisasi hak asasi manusia Al-Haq Palestina di Lembah Yordan, Fares Fuqaha. 

Namun, terangnya, pembongkaran dan penyitaan properti terjadi hampir setiap hari di Lembah Yordan dan sekitar Yerikho, termasuk bangunan dan peralatan pertanian. 

Pembongkaran dan penyitaan oleh Israel mulai meningkat sejak Mei lalu hingga awal Juni. Pasukan Israel menyita sembilan traktor, sembilan mobil dan beberapa tangki air, dan menghancurkan beberapa rumah kaca, kolam penangkaran ikan, dan rumah besar senilai 1 juta dolar di sebelah barat Jericho. “Secara ekonomi, mereka menghancurkan saya," ujar seorang petani dari desa Marj Naajah di utara Lembah Yordan, Nasser Zubeidat. 

Tentara Israel telah membongkar kolam pertanian miliknya seluas 1.000 meter kubik pada pertengahan Mei. 

"Saya menggunakannya untuk mengairi sekitar 50 dunam tanah dan saya membudidayakan ikan di dalamnya juga, sebagai pupuk alami dan sebagai produk," katanya. “Sekitar 70 keluarga petani mendapat manfaat dari kolam juga, dan itu adalah bagian penting dari peningkatan pendapatan saya,” ia menekankan. 

Menurut Kantor Koordinasi Urusan Kemanusiaan PBB di Wilayah Palestina (OCHA), pasukan Israel menghancurkan 235 bangunan Palestina di Area C, menggusur 206 orang pada 2022.

 

Sumber: alaraby     

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement