Selasa 14 Jun 2022 23:59 WIB

Pemkot Bogor Gandeng IAI Tazkia Kembangkan Ekonomi Syariah

Kerja sama Pemkot Bogor dan IAI Tazkia mencakup sertifikasi halal dan pariwisata

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Rektor Institut Agama Islam (IAI) Tazkia, Murniati Mukhlisin. Pemerintah Kota Bogor menggandeng Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menyasar tiga bidang pengembangan ekonomi syariah mulai dari sertifikasi halal produk UMKM, Pariwisata pertanian berbasis ekonomi syariah dan literasi ekonomi dan keuangan syariah.
Foto: Republika/Shabrina Zakaria
Rektor Institut Agama Islam (IAI) Tazkia, Murniati Mukhlisin. Pemerintah Kota Bogor menggandeng Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menyasar tiga bidang pengembangan ekonomi syariah mulai dari sertifikasi halal produk UMKM, Pariwisata pertanian berbasis ekonomi syariah dan literasi ekonomi dan keuangan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Pemerintah Kota Bogor menggandeng Institut Agama Islam (IAI) Tazkia menyasar tiga bidang pengembangan ekonomi syariah mulai dari sertifikasi halal produk UMKM, Pariwisata pertanian berbasis ekonomi syariah dan literasi ekonomi dan keuangan syariah.

"Kami unsur pemerintah tidak bisa sendiri dalam mengambil kebijakan dan pembangunan, kami senang bisa dikuatkan oleh akademisi. Jadi butuh berbagai pihak, swasta, akademisi, instansi pemerintahan lain," kata Kepala Bappeda Kota Bogor Rudy Mashudi saat diwawancarai usai acara menandatangani nota kesepahaman antara Pemkot Bogor dengan IAI Tazkia di Gedung kampus tersebut, di Kawasan Sentul, Kabupaten Bogor, Selasa.

Menurut Rudy kerja sama yang dibangun dengan IAI Tazkia menjadi pembuka unsur-unsur transaksi ekonomi dan keuangan syariah di Kota Bogor menjadi lebih baik. Pada bidang sertifikasi halal, jumlah UMKM Kota Bogor yang sebelum Pandemi COVID-19 hanya berjumlah sekitar 23.000, kini sudah mencapai 68.000 pelaku usaha.

Rudi menilai kerja sama ini menjadi potensi yang baik di tengah meningkat pelaku UMKM untuk mengejar target pemerintah wajib sertifikasi halal bagi pelaku usaha setelah 2024.Kementerian Agama menargetkan penerbitan 10 juta sertifikasi halal gratis bagi pelaku usaha mikro dan kecil (UMK) melalui skema self declare (pengakuan sendiri) pada 2022.

Sementara, UMKM bersertifikat halal di Kota Bogor masih sedikit dibanding yang sudah mendaftarkan usahanya untuk mendapatkan standar itu.Pada bidang Pariwisata, kata Rudy, ada Kampung Wisata Mulyaharja di Kecamatan Bogor Selatan yang bergerak dalam bidang pertanian, bisa mulai dikembangkan menjadi pariwisata beredukasi pertanian sesuai syariah.

Begitupun kerja sama pada bidang koleksi buku referensi ekonomi dan keuangan syariah yang bisa disumbangkan dari IAI Tazkia, agar para pebisnis maupun akademisi bisa mendapatkan literasi yang cukup.

Sementara itu, Rektor IAI Tazkia Prof. Muniarti Mukhlisin mengatakan pembicaraan kolaborasi kampusnya dengan Pemerintah Kota Bogor sudah dibangun sebelum jauh hari."Ya memang ini sudah dimulai dengan pembicaraan dengan berbagai jajaran Pemkot Bogor dan memang sebelum COVID-19," katanya.

Dikatakannya, Tazkia ingin berkontribusi bagi Kota Bogor dengan menjalin kemitraan dengan Dinas Koperasi, UMKM Perdagangan dan Perindustrian (DiskopUMKMdagin) Kota Bogor memberikan bantuan kepada pelaku UMKM supaya mendapatkan sertifikasi dan sosialisasi dengan baik, apa yang disebut dengan jaminan halal dan sebagainya.

Selanjutnya di sektor pariwisata Muniarti berharap akan satu tempat yang bisa mempraktekkan ilmu pertanian dari kitab Al-Filaha yang memuat tentang pertanian, struktur tanah, jenis tanah dan sebagainya."Nah ini juga bagaimana kita menempatkannya nanti di Pariwisata halal. Referensi juga akan diberikan lewat kerja sama perpustakaan," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement