Rabu 15 Jun 2022 10:43 WIB

PBNU Ajak Ulama Taliban Berdialog ke Indonesia

Islam telah mengajak umatnya saling mengunjungi dengan beragam hikmah di baliknya.

Rep: Muhyiddin/ Red: Ani Nursalikah
Logo Nahdlatul Ulama. PBNU Ajak Ulama Taliban Berdialog ke Indonesia
Foto: tangkapan layar wikipedia
Logo Nahdlatul Ulama. PBNU Ajak Ulama Taliban Berdialog ke Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID, DOHA -- Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Ahmad Fahrur Rozi atau Gus Fahrur mengajak ulama organisasi Taliban di Afghanistan untuk berdialog ke Indonesia. Hal ini disampaikan Gus Fahrur saat menyampaikan pidato bahasa Arabnya dalam Dialog Trilateral yang digelar di Doha, Qatar, Selasa (14/6/2022).

“Organisasi NU mengajak organisasi Taliban mengunjungi negara Indonesia. Organisasi kami (NU) sangat siap menyambut Anda semua guna membangun dialog, berbagi kabar, serta membangun persaudaraan dan menguatkan hubungan di antara dua organisasi (NU dan Taliban),” ujar Gus Fahrur dalam dialog yang diikuti ulama Afghanistan dan Qatar tersebut.

Baca Juga

Pengasuh Pondok Pesantren Annur 1 Bululawang Malang ini menjelaskan agama Islam telah mengajak umatnya saling mengunjungi dengan beragam hikmah di baliknya. Diantaranya adalah menghilangkan rasa canggung dan antipati, menumbuhkan rasa saling mencintai dan menghormati, menguatkan jalinan silaturahmi dengan adanya pertemuan dan perkumpulan, serta upaya saling mendengar pendapat serta sudut pandang satu sama lain.

“Kita sangat membutuhkan momentum untuk membangun nilai-nilai islam yang harmonis. Dan perlu kami tegaskan manusia tidak dapat hidup sendirian dan menyepi dari banyak orang,” ucap dia.

Sebagaimana pernyataan Ibnu Khaldun, kata dia, manusia secara alami adalah makhluk sosial. Pada dasarnya, manusia tidak dapat memenuhi seluruh kebutuhannya yang banyak.

“Maka, wajib adanya sebuah perkumpulan sosial di antara manusia dan upaya saling tolong-menolong di antara mereka,” kata Gus Fahrur.

Dalam pertemuan ulama dari tiga negara itu, Gus Fahrur juga menyampaikan organisasi NU selalu mengikuti isu perkembangan umat Islam di berbagai belahan dunia, termasuk umat Islam di Afghanistan. “Organisasi NU terus mencari cara menolong bangsa Afganistan serta berusaha membuka dialog yang komprehensif. Upaya bantuan ini adalah cerminan dari pentingnya saling tolong-menolong sebagai sesama umat Islam,” jelas Gus Fahrur.  

Dialog Trilateral itu juga menghadirkan Ketua MUI sekaligus Rektor UIN Syarif Hidayatullah Jakarta sekali, Prof Amany Lubis. Dalam pidatonya, Prof Amany menyampaikan tema tentang perempuan dan pendidikan di Indonesia dan posisi perempuan dalam Islam perspektif Indonesia.

Selain dari NU dan MUI, dialog tersebut juga menghadirkan tokoh Muhammadiyah, KH Imam Addaruqutni. Dia menyampaikan tema tentang peran institusi pendidikan Islam dalam mendukung ketahanan nasional.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement