Kamis 16 Jun 2022 16:35 WIB

Korut Laporkan Epidemi Penyakit Baru yang Berkaitan dengan Pencernaan

Merebaknya penyakit baru ini tingkatkan kekhawatiran terkait pasokan pangan di Korut.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un and his wife Ri Sol Ju prepare medicines at an unannounced place in North Korea Wednesday, June 15, 2022 to send them to Haeju City where an infectious disease occurred.
Foto: Korean Central News Agency. (Korean Central N
In this photo provided by the North Korean government, North Korean leader Kim Jong Un and his wife Ri Sol Ju prepare medicines at an unannounced place in North Korea Wednesday, June 15, 2022 to send them to Haeju City where an infectious disease occurred.

REPUBLIKA.CO.ID, PYONGYANG -- Korea Utara melaporkan wabah epidemi penyakit yang berkaitan dengan pencernaan di wilayah pertanian pada Kamis (16/6/2022). Munculnya penyakit baru ini semakin membuat Korea Utara tertekan.

Kantor berita pemerintah KCNA melaporkan, Pemimpin Korea Utara Kim Jong-un mengirim obat-obatan ke kota pelabuhan barat, Haeju pada Rabu (15/6/2022) untuk membantu pasien yang menderita “epidemi enterik akut". Namun KCNA tidak memberikan jumlah orang yang terinfeksi, atau mengidentifikasi penyakit tersebut. Enterik adalah penyakit yang mengacu pada saluran pencernaan.

Baca Juga

“(Kim) menekankan perlunya menahan epidemi sedini mungkin dengan mengambil tindakan yang baik untuk mengkarantina kasus yang dicurigai, dan benar-benar mengekang penyebarannya, mengkonfirmasi kasus melalui pemeriksaan epidemiologi dan tes ilmiah,” kata laporan KCNA.

Wabah penyakit usus itu dilaporkan terjadi ketika Korea Utara menangani wabah pertama infeksi Covid-19. Bulan lalu Korea Utara menyatakan keadaan darurat, di tengah kekhawatiran tentang kurangnya vaksin dan pasokan medis.

Badan intelijen Korea Selatan smengatakan kepada anggota parlemen bahwa penyakit yang ditularkan melalui air, seperti tipus, sudah menyebar luas di negara itu sebelum dilanda wabah virus corona.

"Penyakit usus seperti tipus dan shigellosis bukanlah hal baru di Korea Utara, tetapi yang meresahkan adalah penyakit itu datang pada saat negara berjuang dari Covid-19,” kata Profesor Shin Young-jeon dari Fakultas Kedokteran Universitas Hanyang di Seoul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement