Kamis 16 Jun 2022 16:42 WIB

Mahasiswa Indonesia Raih Juara Kompetisi Data Science di Inggris

Mereka berempat juga ikut mempromosikan budaya Indonesia dengan menggunakan batik

Red: Budi Raharjo
Mahasiswa Indonesia meraih juara dalam ajang kompetisi data sciensi pada acara bergengsi Maritime Innovation of The Week 2022 di London dan Newcastle, Inggris.
Foto: Istimewa
Mahasiswa Indonesia meraih juara dalam ajang kompetisi data sciensi pada acara bergengsi Maritime Innovation of The Week 2022 di London dan Newcastle, Inggris.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Mahasiswa Indonesia meraih juara dalam ajang kompetisi data science pada acara bergengsi Maritime Innovation of The Week 2022 di London dan Newcastle, Inggris. Kompetisi ini diikuti peserta dari berbagai negara Eropa dan Asia, termasuk dari India, Inggris, dan Indonesia. 

Peserta Indonesia yang terdiri dari empat mahasiswa berhasil menyelesaikan kasus berjudul 'How to reduce CO2 emission in shipping and maritime industry, zero emission by 2030' (Bagaimana mengurangi emisi CO2 pada industri perkapalan dan maritim, nol emisi karbon pada 2030).

"Kami bangga bisa mengharumkan nama bangsa di dunia akademisi tingkat international," ujar Dr Harry Patria yang sedang mengambil gelar Master Data of Science (MSc) di bidang School of Computing di Newcastle University. 

Mahasiswa Indonesia itu melakukan metode pendekatan dengan prediktif analitik menggunakan machine learning (pembelajaran mesin) dan scenario modeling (permodelan berbasis skenario). Dengan integrasi antara Python dan Power BI, mereka melakukan permodelan interaktif berbasis skenario pada Powerpoint berdasarkan Python-Power BI cloud dan mendemonstrasikan tidak hanya solusi konseptual saja tetapi juga tindakan nyata melakukan pemodelan skenario dan prediksi pada smartphone. 

Inovasi teknologi termutakhir ini dikembangkan oleh Harry sebagai CEO dan Chief Data Strategist di Strategi Transforma Infiniti (Patria & Co) di beberapa klien korporat. Inovasi ini digunakan memprediksi jumlah hasil panen, usia alat berat pada industri pertambangan, prediksi waktu pemeliharaan fasilitas pembangkit dan lainnya.

Dari metode yang dikembangkan itu mereka berhasil menyajikan solusi berupa laporan otomatis dan model prediktif untuk mencapai nol emisi karbon dengan mengganti bahan bakar fosil yang ada. Dengan biofuel sambil mengoptimalkan operasi dan rantai pasokan di antara pabrik, kontainer, dan kendaraan.  

Dalam kompetisi itu, Harry didampingi tiga mahasiwa lain, salah satunya Mariela Ayu Prasetyo yang juga mahasiswa Master of Science (MSc) di bidang School of Computing di Newcastle University dan juga sebagai Data Scientist pada PT Strategi Transforma Infiniti (Patria & Co). Sementara dua mahasiswa lainnya adalah Erine Marcelina Gunawan (Master di Newcastle Business School), dan Danica Vania Limawan (mahasiswa Master di Newcastle Business School).

Mereka berempat juga ikut mempromosikan budaya Indonesia dengan menggunakan batik pada saat kompetisi dan mendukung berbagai penyelenggaraan program mahasiswa Indonesia khususnya PPI Newcastle. "Hadiah ini juga dipersembahkan untuk para pelajar Indonesia untuk menegaskan bahwa kita anak Indonesia bisa bersaing, tidak kalah dalam hal coding, programming dan solusi bisnis dengan peserta dari berbagai negera lain," ujar Harry.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement