Jumat 17 Jun 2022 15:49 WIB

Genjot Pertumbuhan, Penyaluran KUR Bank Mandiri Hingga Mei 2022 Mencapai Rp 16,85 Triliun

Penerapan layanan digital diharapkan mampu mempercepat penyaluran KUR Bank Mandiri.

Red: Nidia Zuraya
Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta (ilustrasi).
Foto: Antara/Sigid Kurniawan
Petugas teller melayani nasabah di Bank Mandiri Cabang Jakarta Sudirman, Jakarta (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, LABUAN BAJO -- Bank Mandiri optimistis momentum pertumbuhan akan terus berlanjut. Dalam mendukung percepatan pertumbuhan ekonomi, Bank Mandiri juga semakin aktif mendorong penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk memacu pertumbuhan ekonomi khususnya di sektor usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).

Corporate Secretary Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatkaan, sampai dengan akhir Mei 2022 Bank Mandiri telah menyalurkan KUR sebesar Rp 16,85 triliun kepada lebih dari 156 ribu debitur di seluruh Indonesia. Angka tersebut meningkat sebesar 7,51 persen jika dibandingkan Mei 2021 secara year to date (ytd) yang sebesar Rp 15,67 triliun.

Baca Juga

Hal ini menunjukkan bahwa pertumbuhan ekonomi Indonesia masih berada dalam zona positif. Hal ini juga diperkuat dengan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang mencatat pertumbuhan ekonomi di tiga bulan pertama tahun ini tumbuh 5,01 persen secara tahunan atau year on year (yoy).

"Peningkatan realisasi penyaluran KUR ini menandakan bahwa pemuliuhan ekonomi masyarakat sedang berada dalam momentum yang positif," ujar Rudi di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT), Jumat (17/6/2022).

Dia menambahkan, hal ini juga selaras dengan komitmen Pemerintah yang kembali meningkatkan dana alokasi KUR serta melanjutkan tambahan subsidi bunga 3 persen hingga bulan Desember 2022. Kebijakan tersebut, ia katakan mampu memberikan kontribusi yang signifikan terhadap pengembangan ekonomi kerakyatan di Indonesia.

Adapun di tahun ini, Bank Mandiri mendapatkan plafon KUR sebesar Rp 40 triliun. Angka ini meningkat dibandingkan plafon tahun 2021 sebesar Rp 35 triliun.

"Sesuai dengan aspirasi pemerintah untuk mendukung Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM), hal ini juga menjadi komitmen Bank Mandiri dalam program pemulihan ekonomi nasional," imbuhnya.

Penyaluran KUR Bank Mandiri di tahun ini, lanjut Rudi, akan tetap fokus menyasar sektor produktif unggulan di masing-masing wilayah. Hal ini tercermin dari realisasi penyaluran KUR ke sektor produksi Bank Mandiri di bulan Mei 2022 yang mencapai 59,20 persen atau sebesar Rp 9,97 triliun.

Bila dirinci, sektor pertanian menyumbang porsi terbesar mencapai 29,34 persen dari total KUR Bank Mandiri atau sebesar Rp 4,94 triliun. Kemudian dilanjutkan oleh sektor Jasa Produksi sebesar Rp 3,31 triliun atau 19,68 persen dari total penyaluran KUR pada akhir Mei 2022.

Tidak hanya di kota besar, Rudi menambahkan Bank Mandiri juga injak gas penyaluran KUR di wilayah. Salah satunya penyaluran KUR di region XI (Bali-Nusa Tenggara), dengan realisasi sebesar Rp 744,57 miliar pada akhir Mei 2022 kepada 5.576 debitur.

Angka tersebut tumbuh sebesar 21,25 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya. "Saat ini perekonomian masyarakat sudah menunjukkan perbaikan dan terus meningkat, kami berharap tren ini dapat terus berkembang sehingga memberikan dampak positif pada sektor usaha lainnya seperti pariwisata yang menjadi keunggulan wilayah Bali dan Nusa Tenggara," terangnya.

Pihaknya optimis, dengan penerapan layanan digital mampu mempercepat penyaluran KUR agar sesuai dengan target yang ditetapkan oleh Pemerintah. "Seiring dengan pertumbuhan ekonomi yang membaik, kami optimis akan mampu mendorong penyaluran KUR lewat potensi yang ada, dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan oleh Pemerintah," ujar Rudi.

Tidak hanya mendorong penyaluran kredit. Dalam mendukung pemberdayaan UMKM, Bank Mandiri secara konsisten juga memberikan bantuan Tanggung Jawab Sosial Lingkungan (TJSL) lewat penyediaan fasilitas desalinasi air laut untuk masyarakat pesisir di wilayah destinasi wisata, seperti Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur (NTT).

Bank Mandiri telah membuat empat titik pembangunan sarana air bersih di wilayah Labuan Bajo. Antara lain Desa Macang Tanggar, Desa Warloka, Desa Warloka Pesisir dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Kampung Ujung dengan nilai bantuan mencapai Rp 2,1 miliar.

Fasilitas pemisahan air laut yang terletak di Labuan Bajo tersebut akan menjadi salah satu proyek infrastruktur utama di kawasan wisata super prioritas tersebut. Pasalnya, saat ini ketersediaan air bersih yang layak konsumsi merupakan salah satu persoalan mendesak yang harus diselesaikan pemerintah setempat.

Tidak hanya penyediaan air bersih, untuk meningkatkan gairah perekonomian dan wirausaha di Labuan Bajo, Bank Mandiri juga memberikan pendampingan untuk menguatkan dan menumbuhkan Badan Usaha Milik Desa (Bumdes).

"Program bantuan air bersih yang berlokasi di empat titik ini merupakan desa penunjang wisaa di Labuan Bajo. Sehingga, bantuan yang diberikan dikelola oleh Bumdes yang diharapkan dapat mendorong penguatan ekonomi di desa," papar Rudi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement