Sabtu 18 Jun 2022 04:00 WIB

AS Dukung Filipina di Laut China Selatan

Filipina mengajukan protes diplomatik

Red: Teguh Firmansyah
Struktur dan bangunan China di pulau buatan di Fiery Cross Reef di gugusan pulau Spratly di Laut China Selatan terlihat pada Ahad 20 Maret 2022. China telah sepenuhnya melakukan militerisasi setidaknya tiga dari beberapa pulau yang dibangunnya di Selatan yang disengketakan.
Foto: AP/Aaron Favila
Struktur dan bangunan China di pulau buatan di Fiery Cross Reef di gugusan pulau Spratly di Laut China Selatan terlihat pada Ahad 20 Maret 2022. China telah sepenuhnya melakukan militerisasi setidaknya tiga dari beberapa pulau yang dibangunnya di Selatan yang disengketakan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat mendukung Filipina dalam mendesak agar China mengakhiri tindakan provokatifnya dan menghormati hukum internasional di Laut China Selatan. Demikian disampaikan Departemen Luar Negeri AS pada Jumat (17/6/2022).

Filipina pekan lalu mengajukan protes diplomatik baru terhadap kegiatan maritim China di dalam zona ekonomi eksklusif 200 mil (321 km) Manila. Filipina menuduh China melakukan penangkapan ikan secara ilegal, sementara kapal badan penjaga pantai China membayangi kapal Filipina yang sedang mengangkut pasokan.

Baca Juga

Tuduhan itu menambah lebih dari 300 pengaduan yang diajukan terhadap kegiatan Beijing di Laut China Selatan. "Amerika Serikat ikut prihatin dengan Filipina," kata Deplu AS.

"Tindakan-tindakan ini adalah bagian dari kecenderungan provokasi yang lebih luas China terhadap para pengeklaim Laut China Selatan dan negara-negara lain yang beroperasi secara sah di kawasan itu," kata juru bicara Departemen Luar Negeri Ned Price dalam sebuah pernyataan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement