Senin 20 Jun 2022 22:06 WIB

Rangkaian Kegiatan Digelar Sambut Satu Abad NU, Momentum Kebangkitan

Nahdlatul Ulama akan peringati puncak harlah 1 Abad pada Februari 2023

Rep: Muhyiddin/ Red: Nashih Nashrullah
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (tengah), Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori (ketiga kanan) Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri), Ketua Pengarah Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Pelaksana Acara Yenny Wahid (kedua kanan) menekan tombol saat pembukaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022). Rangkaian acara peringatan 1 abad NU tersebut mengambil tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban, yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022 hingga acara puncak pada tahun 2023 mendatang. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Rais Aam PBNU Miftachul Akhyar (tengah), Katib Aam PBNU Ahmad Said Asrori (ketiga kanan) Ketua Umum PBNU Yahya Cholil Staquf (ketiga kiri), Sekjen PBNU Saifullah Yusuf (kiri), Ketua Pengarah Erick Thohir (kedua kiri) dan Ketua Pelaksana Acara Yenny Wahid (kedua kanan) menekan tombol saat pembukaan Harlah 1 Abad Nahdlatul Ulama di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (20/6/2022). Rangkaian acara peringatan 1 abad NU tersebut mengambil tema Merawat Jagat, Membangun Peradaban, yang akan diselenggarakan mulai Oktober 2022 hingga acara puncak pada tahun 2023 mendatang. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA –  Nahdlatul Ulama (NU) sebentar lagi akan menapaki usianya yang ke-100 tahun. Dalam rangka menyambut Harlah satu abad NU ini, Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) menggelar Rapat Pleno dan Kick Off Peringatan "Satu Abad NU" di Hotel Sultan Jakarta, Senin (2/6/2022). 

Untuk menandai diresmikannya Peringatan Satu Abad NU ini, para pemimpin dan petinggi NU menekan tombol lampu secara bersama-sama, yaitu Rais Aam PBNU KH Miftachul Akhyar, Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf, Katib Aam PBNU KH Ahmad Said Asrori, dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. Ketua Pengarah dan Ketua Panitia Pelaksana Peringatan Harlah NU juga turut menekan tombol tersebut, yaitu Erick Thohir dan Yenny Wahid.  

Baca Juga

Ketua Umum PBNU, KH Yahya Cholil Staquf atau Gus Yahya mengatakan, Muktamar ke-32 NU di Makassar telah menetapkan bahwa Harlah NU diperingati berdasarkan kalender Hijriyah, yakni setiap 16 Rajab setiap tahunnya karena, NU didirikan KH Hasyim Asy'ari di Surabaya pada 16 Rajab 1344 Hijriyah. 

"Dan insya Allah Harlah NU 16 Rajab 1444 Hijriyah akan jatuh pada awal Februari 2023 mendatang. Dan itu akan menjadi momentum yang kita tetapkan masuknya NU pada era abad keduanya," ujar Gus Yahya saat konferensi pers Kick Off Peringatan "Satu Abad NU" di Hotel Sultan Jakarta, Senin (2/6/2022). 

Gus Yahya menjelaskan, PBNU bersama pengurus wilayah dan cabang telah mempersiapkan berbagai kegiatan untuk menuju usia 100 tahun NU dengan mengusung tagline "Mendigdayakan NU, Menjemput Abad Kedua, Menuju Kebangkitan Baru."   

Menurut Gus Yahya, pihaknya menyebut kebangkitan baru karena ada hadits nabi yang menyebut bahwa setiap 100 tahun Allah SWT membangkitkan pembaharu, yang tentunya akan memicu kebangkitan baru di tengah umat. "Maka kita sangat mengharap momentum 100 tahun ini juga menjadi kebangkitan baru bagi NU," ucap Gus Yahya.  

Sementara itu, Ketua Panitia Pelaksana Peingatan Satu Abad NU, Yenny Wahid, menuturkan ada sembilan kluster program utama yang sudah disiapkan PBNU untuk menyambut satu abad usia NU. Kesembilan program itu meliputi NU Tech, Pembentukan NU Women, Festival Tradisi Islam Nusantara, Anugerah Tokoh Nahdlah, Pekan Olahraga NU, Religion of Twenty/(R-20), Launching Gerakan Kemandirian NU, Muktamar Fiqih Peradaban, dan Acara Puncak Satu Abad NU.  

"Semua kegiatan ini akan ditutup dengan puncak peringatan Satu Abad NU yang kemungkinan besar akan digelar di Jakarta. Ini peristiwa besar-besaran di mana warga NU dari berbagai akan hadir melalui fisik maupun online," kata Yenny.  

Selain melakukan Kick Off Peringatan Satu Abad NU, di tempat yang sama PBNU juga menggelar rapat pleno yang diikuti oleh pengurus NU dari berbagai daerah Indonesia. Rapat pleno ini dibuka secara resmi oleh Rais Aam PBNU, KH Miftachul Akhyar.  

Dalam sambutannya, Kiai Miftach mengapresiasi Erick Thohir yang telah dipercaya sebagai Ketua Pengarah (SC) untuk menyukseskan Peringatan Harlah satu abad NU. Menurut dia, ini sebuah kesempatan emas bagi Menteri BUMN itu untuk menunjukkan kelincahan dan kehebatannya.  

"Menteri BUMN diberikan amanat untuk menyukseskan satu abad memasuki abad kedua NU sebagai sebuah kesempatan emas untuk menorehkan kelincahan dan kehebatan beliau. Kita nantikan kiprah beliau di dalam menyukseskan menyongsong satu abad NU," jelas Kiai Miftach. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْـَٔلُكَ اَهْلُ الْكِتٰبِ اَنْ تُنَزِّلَ عَلَيْهِمْ كِتٰبًا مِّنَ السَّمَاۤءِ فَقَدْ سَاَلُوْا مُوْسٰٓى اَكْبَرَ مِنْ ذٰلِكَ فَقَالُوْٓا اَرِنَا اللّٰهَ جَهْرَةً فَاَخَذَتْهُمُ الصَّاعِقَةُ بِظُلْمِهِمْۚ ثُمَّ اتَّخَذُوا الْعِجْلَ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ فَعَفَوْنَا عَنْ ذٰلِكَ ۚ وَاٰتَيْنَا مُوْسٰى سُلْطٰنًا مُّبِيْنًا
(Orang-orang) Ahli Kitab meminta kepadamu (Muhammad) agar engkau menurunkan sebuah kitab dari langit kepada mereka. Sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata, “Perlihatkanlah Allah kepada kami secara nyata.” Maka mereka disambar petir karena kezalimannya. Kemudian mereka menyembah anak sapi, setelah mereka melihat bukti-bukti yang nyata, namun demikian Kami maafkan mereka, dan telah Kami berikan kepada Musa kekuasaan yang nyata.

(QS. An-Nisa' ayat 153)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement