Selasa 21 Jun 2022 07:02 WIB

Israel Persingkat Pelatihan Polisi Junior

Polisi Israel melakukan perubahan ini karena kekurangan personel.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Friska Yolandha
Polisi Israel dikerahkan di Kota Tua Yerusalem, Minggu, 17 April 2022. Komisaris Polisi Israel, Yaakov Shabtai, mengatakan, masa pelatihan untuk polisi junior dipangkas dari tujuh bulan menjadi tujuh pekan.
Foto: AP/Mahmoud Illean
Polisi Israel dikerahkan di Kota Tua Yerusalem, Minggu, 17 April 2022. Komisaris Polisi Israel, Yaakov Shabtai, mengatakan, masa pelatihan untuk polisi junior dipangkas dari tujuh bulan menjadi tujuh pekan.

REPUBLIKA.CO.ID, YERUSALEM -- Komisaris Polisi Israel, Yaakov Shabtai, mengatakan, masa pelatihan untuk polisi junior dipangkas dari tujuh bulan menjadi tujuh pekan. Polisi Israel melakukan perubahan ini karena kekurangan personel.

Dilansir Middle East Monitor, Selasa (21/6/2022), data terbaru mengungkapkan petugas polisi Israel yang mengundurkan diri meningkat. Pada 2021, tercatat 600 polisi Israel yang mengundurkan diri. Jumlah ini naik dua kali lipat dari tahun sebelumnya yaitu 2020. Kini, jumlah total polisi Israel mencapai 32 ribu orang. 

Baca Juga

Petugas polisi mengundurkan diri karena berbagai alasan, mulai dari gaji yang dibayar rendah, jam kerja yang berlebihan, dan tidak ada upah lembur atau bonus. Selain itu, pejabat senior di kepolisian diduga menyalahgunakan kekuasaan, dan memaksakan beban kerja berlebihan pada petugas tanpa memberikan jeda istirahat yang cukup.

Arab48 melaporkan, keputusan untuk mengurangi masa pelatihan bagi polisi junior akan menempatkan warga Israel dalam risiko yang lebih besar. Karena pelatihan dengan masa singkat tidak cukup untuk memberikan bekal dan keterampilan taktik militer dengan tepat kepada petugas.

Selain itu, polisi junior tidak akan menjalani pelatihan yang mensimulasikan skenario imperatif, seperti kekerasan dalam keluarga, perampokan dan insiden kekerasan  karena pelatihan hanya akan dilakukan di kelas. Menurut Ynet News Israel, seorang perwira polisi senior yang dekat dengan Shabtai mengatakan, keputusan untuk mempersingkat masa pelatihan bagi polisi junior sangat berisiko. Hal ini akan mengorbankan profesionalisme petugas polisi.

"Polisi mengambil risiko, dan mengorbankan profesionalisme personel polisi. Situasi yang ideal adalah mereka tetap menjalani pelatihan di National Police Officers College (sesuai masa pelatihan), mereka mendapatkan semua keterampilan, dan setelah itu pergi ke lapangan," ujar perwira polisi senior yang berbicara dengan syarat anonim.

Di sisi lain, perwira polisi senior itu menambahkan, saat ini keputusan inspektur jenderal untuk memperpendek masa pelatihan bagi polisi junior mungkin tepat. Karena kepolisian Israel menghadapi kekurangan personel di lapangan.

"Meski ini bukan situasi yang ideal, kenyataan sulit ini harus dihadapi dengan bijak," ujar polisi senior tersebut.  

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement