Selasa 21 Jun 2022 11:58 WIB

Bank Mandiri Catat Penjualan SBR011 Capai Rp 1,83 Triliun

Realisasi penjualan SBR011 lebihi target yaitu sebesar Rp 1,5 triliun

Rep: Novita Intan / Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Teller menata tumpukan uang di Kantor Bank Mandiri Cabang Braga, Bandung, Jawa Barat.  PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 sebesar Rp 1,83 triliun. Adapun realisasi ini selama masa penawaran, yang berlangsung sejak 25 Mei hingga 16 Juni 2022.
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Teller menata tumpukan uang di Kantor Bank Mandiri Cabang Braga, Bandung, Jawa Barat. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 sebesar Rp 1,83 triliun. Adapun realisasi ini selama masa penawaran, yang berlangsung sejak 25 Mei hingga 16 Juni 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (BMRI) mencatatkan penjualan Savings Bond Ritel (SBR) seri SBR011 sebesar Rp 1,83 triliun. Adapun realisasi ini selama masa penawaran, yang berlangsung sejak 25 Mei hingga 16 Juni 2022.

Sekretaris Perusahaan Bank Mandiri Rudi As Aturridha mengatakan, capaian tersebut melampaui target perseroan yang ditetapkan Rp 1,5 triliun. 

“Pencapaian SBR011 lebih tinggi dari SBR10. Saat itu Bank Mandiri berhasil melakukan penjualan hingga mencapai Rp 1,27 triliun,” ujarnya kepada Republika, Selasa (21/6/2022).

Rudi menyebut, tingginya realisasi penjualan SBR011 disebabkan spread atau selisih bunga yang diberikan jauh lebih tinggi daripada SBR010. Adapun SBR011 memberikan spread dua persen, sedangkan seri sebelumnya hanya 1,6 persen.

Kupon SBR011 memiliki sifat mengambang dilengkapi batas bawah atau floating with floor. Maka demikian, kupon akan naik bila suku bunga acuan naik, tetapi tidak akan turun lebih rendah daripada batas minimal.

Secara perinci, tingkat kupon tersebut berlaku periode tiga bulan pertama, pada 22 Juni 2021 – 10 September 2022. Adapun besaran kupon tersebut berasal dari suku bunga acuan yang berlaku pada saat penetapan kupon sebesar 3,5 persen ditambah spread tetap 200 bps (dua persen persen).

Tingkat Kupon berikutnya, disesuaikan setiap tiga bulan pada tanggal penyesuaian kupon sampai dengan jatuh tempo. Selain itu, penyesuaian tingkat kupon didasarkan pada suku bunga acuan ditambah spread tetap 200 bps (dua persen).

Menurutnya, penawaran tersebut membuat SBR011 sangat diminati nasabah perseroan. Ke depannya, dia menilai sentimen kenaikan suku bunga secara umum akan menjadi motor penggerak kenaikan suku bunga dari SBR011.

“Menurut hemat kami, sentimen pergerakan kenaikan suku bunga secara umum saat ini merupakan faktor utama penggerak kenaikan suku bunga SBR-011. Sentimen yang dapat menghambat adalah kenaikan bunga deposito,” ucapnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement