Kamis 23 Jun 2022 17:41 WIB

Baznas akan Bantu Situasi Darurat di Afghanistan

Baznas akan membuka dompet kemanusiaan untuk membantu penyintas gempa di Afghanistan

Rep: Rossi Handayani/ Red: Gita Amanda
 Orang-orang berjalan di jalan dengan rumah-rumah yang rusak setelah gempa bumi, di desa Gayan, provinsi Paktia, Afghanistan, 22 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni, Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah Afghanistan melaporkan. Menurut pihak berwenang, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.
Foto: EPA-EFE/STRINGER BEST QUALITY AVAILABLE
Orang-orang berjalan di jalan dengan rumah-rumah yang rusak setelah gempa bumi, di desa Gayan, provinsi Paktia, Afghanistan, 22 Juni 2022. Lebih dari 1.000 orang tewas dan lebih dari 1.500 lainnya terluka setelah gempa berkekuatan 5,9 melanda Afghanistan timur sebelum fajar pada 22 Juni, Kantor Berita Bakhtar yang dikelola pemerintah Afghanistan melaporkan. Menurut pihak berwenang, jumlah korban tewas kemungkinan akan meningkat.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) disebut akan membantu situasi darurat yang terjadi di Afghanistan akibat gempa. Hal ini disampaikan Pimpinan Baznas RI bidang Pendistribusian dan Pendayagunaan, Saidah Sakwan MA.

"InsyaAllah kita akan support untuk membantu situasi emergency di Afghanistan, untuk bantuannya apa kami akan koordinasi dengan KBRI," kata Saidah pada Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Adapun gempa yang terjadi di Afghanistan pada Rabu (22/6/2022), menewaskan sekitar 1.000 orang dan melukai 1.500 lainnya. Lebih dari 3.000 rumah dilaporkan hancur.

"Kami akan koordinasi untuk assessment KBRI dan kolega disana, kita juga akan buka dompet kemanusiaan untuk Afghanistan untuk support bahan makanan dan kesehatan memastikan para penyintas bisa diselamatkan," ucap Saidah.

Gempa berkekuatan magnitudo 6,1 itu terjadi di pegunungan gersang yang ditempati sejumlah permukiman kecil di dekat perbatasan dengan Pakistan, sekitar 160 kilometer arah selatan dari ibu kota Afghanistan, Kabul. Sementara Ketua Baznas RI, Profesor Noor Achmad, MA mengatakan, Baznas senantiasa memperhatikan misi kemanusiaan di mana pun berada.

"Prinsipnya kami selalu memperhatikan misi kemanusian di mana pun. Namun untuk bantuan ke luar negeri biasanya kami melihat skala dan status bencana tersebut, demikian juga kami juga mempertimbangkan tingkat keterdesakan bantuan," kata Noor.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement