Kamis 23 Jun 2022 20:23 WIB

Ini Lima Agenda Strategis PDIP Hasil Rekomendasi Rakernas

Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II menghasilkan lima agenda strategis PDIP.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Hafil
Suasana pembekalan kepada kader PDI Perjuangan saat hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II 2021 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). Pembekalan yang disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kebudayaan yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini bermaterikan tentang kinerja ideologis Kader PDIP di Pemerintahan tersebut diberikan kepada Ketua dan bendahara DPD PDIP untuk 34 provinsi serta gubernur dari para kepala daerah.
Foto: ANTARA/M Risyal Hidayat
Suasana pembekalan kepada kader PDI Perjuangan saat hari kedua Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II 2021 di Sekolah Partai PDIP, Jakarta Selatan, Rabu (22/6/2022). Pembekalan yang disampaikan oleh Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Bidang Kebudayaan yang juga Menteri Sosial Tri Rismaharini bermaterikan tentang kinerja ideologis Kader PDIP di Pemerintahan tersebut diberikan kepada Ketua dan bendahara DPD PDIP untuk 34 provinsi serta gubernur dari para kepala daerah.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Rapat Kerja Nasional (Rakernas) II menghasilkan lima agenda strategis PDIP. Bendahara DPD PDIP Bali Dewa Made Mahayadnya membacakan hasil rekomendasi terkait agenda strategis PDIP.

Pertama Rakernas II PDI Perjuangan menegaskan pentingnya pangan sebagai pilar kedaulatan perekonomian negara.

Baca Juga

"Berkaitan dengan hal tersebut, Rakernas II Partai merekomendasikan kepada pemerintah untuk mempercepat terwujudnya kedaulatan pangan, dimulai dari pengembangan benih unggul, peningkatan kualitas produksi, sistem distribusi yang berkeadilan, pencegahan konversi lahan pertanian produktif, dan hilirisasi industri pangan yang meningkatkan nilai tambah perekonomian nasional guna meningkatkan kesejahteraan petani dan nelayan," kata Mahadyadnya di Sekolah Partai, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Kedua, Rakernas II Partai mendukung Badan Riset Inovasi Nasional (BRIN) di dalam melakukan pengembangan benih unggul, dan makanan bergizi untuk meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, dan keberdikarian di bidang pangan. Berkaitan dengan hal tersebut, Tiga Pilar Partai wajib mempercepat pembentukan Badan Riset Inovasi Daerah.

Kemudian yang ketiga, Rakernas II Partai mencermati dampak pemanasan global dan kerusakan ekologi yang telah menyebabkan kenaikan permukaan air laut, bencana ekologi, krisis pangan, yang mengancam kelangsungan bumi dan seluruh kehidupan di dalamnya.  

"Berkaitan dengan hal tersebut, Tiga Pilar Partai wajib melakukan Gerakan Penghijauan secara berkesinambungan. Rakernas II Partai mendorong kebijakan afirmatif pemerintah di dalam menjaga kelestarian lingkungan hidup melalui moratorium pembukaan hutan alam primer; pemberantasan ilegal logging dan reboisasi lahan-lahan kritis demi keberlanjutan ekologi," papar Mahadyadnya.

Lalu yang keempat, Rakernas II Partai mendorong Pemerintah untuk mengurangi ketergantungan impor di bidang kesehatan dan farmasi. Berkaitan dengan hal ini, kegiatan riset dan inovasi, peningkatan kemampuan produksi obat-obatan dan alat-alat kesehatan dalam negeri, peningkatan kualitas tenaga kesehatan dan pembangunan infrastruktur kesehatan harus menjadi skala prioritas bagi kemandirian sistem kesehatan nasional. Sedangkan yang kelima, Rakernas II Partai menempatkan pentingnya kedaulatan energi nasional. 

"Berkaitan dengan hal tersebut, Rakernas II Partai mendorong pemerintah untuk mengakselerasi transisi energi dari ketergantungan pada energi fosil yang kotor ke pengembangan dan pemanfaatan energi terbarukan, seperti energi matahari, air, angin dan bioenergi. Untuk memenuhi komitmen global mitigasi perubahan iklim, pemerintah perlu secara konsisten melakukan penghentian secara bertahan PLTU Batubara sesuai dengan umur kontrak dan sebaliknya mendorong pengembangan sumber-sumber energi terbarukan di seluruh Indonesia demi mewujudkan net zero emission tahun 2060 sebagaimana telah menjadi komitmen pemerintah," tuturnya. 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement