Jumat 24 Jun 2022 00:27 WIB

BA4 dan BA5 Lebih Menular Dibandingkan Omicron Subvarian Sebelumnya

Masyarakat tidak perlu khawatir tetapi tetap waspada dengan penularan BA4 dan BA5.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Covid-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan lebih menular dibandingkan Omicron subvarian sebelumnya.
Foto: Pixabay
Ilustrasi. Covid-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan lebih menular dibandingkan Omicron subvarian sebelumnya.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ahli Virologi Prof. I Gusti Ngurah Kade Mahardika mengatakan Covid-19 varian Omicron subvarian BA4 dan BA5 memiliki kemungkinan lebih menular dibandingkan Omicron subvarian sebelumnya. Kesimpulan tersebut didapatkan berdasarkan penelitian yang dia lakukan terhadap ciri molekuler dari subvarian BA4 dan BA5.

"Kemungkinan memang virus BA4, BA5 ini lebih mudah menular dibandingkan dengan Omicron," kata Mahardika dalam acara Talkshow "Optimalisasi 3T: Upaya Bendung Gelombang Baru", yang diikuti di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Namun, ia mengatakan, varian Omicron memiliki risiko gejala yang lebih ringan dibandingkan varian Delta. "Sudah terbukti bahwa Omicron itu memang trennya itu adalah lebih ringan dibandingkan dengan Delta, kecuali pada mereka yang lansia dan komorbid," kata Guru Besar Universitas Udayana ini.

Mahardika mengatakan, masyarakat yang sudah memiliki antibodi dari vaksin Covid-19 atau pernah terpapar Covid-19 kemungkinan besar mampu mencegah dirinya terpapar subvarian BA4 dan BA5. "Antibodi alami oleh Omicron maupun oleh vaksin, itu mestinya efektif terhadap BA4 dan BA5 ini," katanya.

Kendati demikian, masyarakat diminta tetap menjaga diri karena orang yang sudah divaksinasi ataupun sudah sembuh dari Covid-19 masih bisa tertular dan menjadi sumber penularan bagi orang lain. Dia meminta masyarakat tidak perlu khawatir tetapi tetap waspada karena kenaikan jumlah kasus dapat berakibat meningkatnya keterisian rumah sakit.

"Mestinya tidak perlu membuat kita khawatir, tapi tentu, semakin banyak kasus, maka peluangnya semakin banyak orang yang perlu rumah sakit," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement