Jumat 24 Jun 2022 00:48 WIB

Survei Indef: Kontribusi Formula E Bagi Ekonomi Jakarta Rp 2,63 Triliun

Dari angka tersebut, dampak langsung Formula E sebesar Rp 597 miliar.

Red: Ratna Puspita
Ilustrasi. Survei Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan, kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp 2,63 triliun.
Foto: Istimewa
Ilustrasi. Survei Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan, kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp 2,63 triliun.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menyebutkan, kontribusi ajang balap mobil listrik Formula E bagi ekonomi Jakarta mencapai Rp 2,63 triliun atau mendongkrak 0,08 persen Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) riil di DKI dalam satu tahun. Berdasarkan kajian Indef, total dampak ekonomi tersebut, yakni dampak terhadap tambahan PDRB DKI Jakarta mencapai Rp 2,04 triliun dan dampak langsung sebesar Rp 597 miliar.

"Itu bukan untuk perusahaan tetapi justru ke perekonomian Jakarta, jadi menggerakkan sektoral," kata Kepala Pusat Makro dan Keuangan Indef M Rizal Taufikurahman menjelaskan hasil survei di Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Baca Juga

Dampak tambahan PDRB tersebut merupakan efek berlipat terhadap ekonomi Jakarta dari pelaksanaan balap mobil listrik Formula E. Dampak langsung tersebut mulai dari persiapan hingga acara balapan berlangsung.

Indef merinci asumsi dampak langsung itu terdiri dari alokasi belanja modal sebesar Rp 213 miliar, alokasi belanja operasional mencapai Rp 112 miliar, dan biaya komitmen Rp 216 miliar. Selain itu, pengeluaran pengunjung dan tiket mencapai Rp 52,4 miliar dan transaksi UMKM mencapai Rp 4,54 miliar.

Indef menggunakan metodologi analisis dampak ekonomi Formula E Jakarta itu dengan pendekatan kualitatif menggunakan data primer melalui diskusi grup (FGD), survei, dan wawancara mendalam baik daring dan luring. Selain itu, pendekatan kuantitatif menggunakan data sekunder melalui survei instansi, desk study, dan literatur.

Kemudian, sumber data primer diperoleh dari pemerintah pusat, pemerintah daerah, pelaku usaha, dan data sekunder dari dinas dan lembaga terkait. Selain itu, Indef juga mengadakan survei kepada pengunjung dengan jumlah responden mencapai 1.555 responden kuantitatif dan 71 responden kualitatif yang diambil satu minggu setelah balapan melalui surat elektronik dan pesan aplikasi.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement