Jumat 24 Jun 2022 10:40 WIB

Hasto Sebut PDIP Sulit Berkoalisi dengan Demokrat, Andi Arief Merespons Sebaliknya

Andi Arief menyebut Demokrat akan tetap mengajak gabung PDIP jika kembali berkuasa.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Andri Saubani
 Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan Demokrat siap berkoalisi termasuk dengan PDI Perjuangan. (ilustrasi)
Foto: ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief menyatakan Demokrat siap berkoalisi termasuk dengan PDI Perjuangan. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kepala Badan Pemenangan Pemilu (Bappilu) Partai Demokrat, Andi Arief, menanggapi pernyataan Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, yang mengatakan tidak mudah bekerja sama dengan Partai Demokrat. Andi mengatakan sikap PDIP tersebut tidak seperti apa yang ia bayangkan.

"PDIP tak mau berkoalisi dengan Demokrat dan PKS tentu bertabrakan dengan apa yang kita bayangkan," kata Andi kepada Republika, Jumat (24/6/2022).

Baca Juga

Andi mengaku membayangkan PDIP sepenuhnya mempraktikkan toleransi, tidak diskriminatif, dan bergotong royong dalam membangun negeri. Jika giliran Partai Demokrat yang berkuasa, Andi memastikan partainya akan tetap mengajak PDIP bergabung untuk sama-sama membangun bangsa. 

"Jika suatu saat PDIP jatuh terkilir, tentu kita akan tetap mengajak bergabung bersama membangun di lapangan yang luas bernama Indonesia. Bisa dicatat janji kami ini," tegasnya.

Sebelumnya Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto, menanggapi soal peluang PDIP bekerja sama dengan Partai Demokrat. Menurutnya, tidak mudah PDIP menjalin kerja sama dengan Partai Demokrat.

"Kalau saya pribadi sebagai sekjen memang tidak mudah untuk bekerja sama dengan Partai Demokrat karena dalam berbagai dinamika politik menunjukan hal itu," kata Hasto di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis (23/6/2022).

Hasto menuturkan untuk membangun kerja sama, PDIP perlu melihat ikatan emosional pendukungnya. Hasto mengatakan pendukung PDIP adalah rakyat wong cilik yang tidak suka berbagai bentuk kamuflase politik.

"Rakyat apa adanya, rakyat yang bicara dengan bahasa rakyat sehingga aspek historis itu tetap dilakukan," ujarnya. 

 

photo
Serangan Elite PDIP kepada Ganjar Pranowo - (infografis republika)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement