Jumat 24 Jun 2022 16:18 WIB

Holywings Kembali Dilaporkan ke Polisi Terkait Promosi Miras

Laporan terbaru dilayangkan oleh ormas Sapma PP dan KNPI DKI Jakarta.

Rep: Ali Mansur/ Red: Andi Nur Aminah
Hasil tangkapan layar masyarakat atas unggahan akun instagram @holywingsindonesia.
Foto: akun instagram @holywingsindonesia/Muhyiddin
Hasil tangkapan layar masyarakat atas unggahan akun instagram @holywingsindonesia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Holywings Indonesia kembali dilaporkan ke pihak kepolisian terkait promosi minuman keras (miras) dengan mencatut nama Muhammad dan Maria. Terbaru laporan dilayangkan oleh organisasi masyarakat (ormas) Sapma PP dan KNPI DKI Jakarta. 

"Ditujukan ini kepada manajemen tapi yang tertera yang memberikan lokasi-lokasi tersebut karena kan restoran tersebut franchise juga kan," kata Sekertaris Satma PP DKI, Muhammad Akbar Supratman, di Polda Metro Jaya, Jakarta, Jumat (24/6/2022). 

Baca Juga

Akbar menilai promosi miras secara gratis bagi pemilik nama Muhammad dan Maria itu telah melukai perasaan umat Islam dan Katolik. Kedua nama yang dicantumkan Holywings itu dianggap menghina sosok sakral dari kedua agama tersebut. 

"Dia mengumpulkan yang nama Muhammad dengan nama Maria untuk dibagikan minuman alkohol gratis yang sama-sama kita tahu di setiap agama yang namanya minuman beralkohol itu diharamkan," tegas Akbar.

Menurut Akbar, promosi yang dilakukan Holywings itu telah meremehkan nama Muhammad dengan orang yang suka mabuk atau orang yang suka minum minum alkohol. Sehingga hal ini sangat mencoreng umat beragama. Laporan Satma PP dan KNPI DKI sendiri teregister dengan nomor STTLP/B/3139/VI/2022/SPKT Polda Metro Jaya. 

Sebelumnya, Himpunan Advokat Muda Indonesia telah melaporkan Holywings Indonesia terkait unggahan promosi minuman keras (miras) gratis bagi nama Muhammad dan Maria di Holywings. Laporan itu diterima oleh jajaran di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya pada Kamis (24/6/2022) malam.

"Adanya postingan Holywings yang berikan minuman alkohol bagi orang yang bernama Muhamad dan Maria. LP sudah diterima," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan.

Menurut Zulpan, laporan tersebut  berdasarkan penggunaan nama Muhammad dan Maria yang dinilai sakral bagi umat Islam dan Katolik. Laporan dari pelapor itu telah diterima oleh jajaran di Direktorat Reserse Kriminal Khusus Polda Metro Jaya. Laporan itu tengah diselidiki. 

"Berdasarkan laporannya dugaan penistaan agama. Karena Muhammad identik dengan Islam, Maria identik degan Katolik. Polda Metro sedang mendalami dan akan menindaklanjutinya," tegas Zulpan. 

 

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh Republika Online (@republikaonline)

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
قَالَ اٰمَنْتُمْ لَهٗ قَبْلَ اَنْ اٰذَنَ لَكُمْۗ اِنَّهٗ لَكَبِيْرُكُمُ الَّذِيْ عَلَّمَكُمُ السِّحْرَۚ فَلَاُقَطِّعَنَّ اَيْدِيَكُمْ وَاَرْجُلَكُمْ مِّنْ خِلَافٍ وَّلَاُصَلِّبَنَّكُمْ فِيْ جُذُوْعِ النَّخْلِۖ وَلَتَعْلَمُنَّ اَيُّنَآ اَشَدُّ عَذَابًا وَّاَبْقٰى
Dia (Fir‘aun) berkata, “Apakah kamu telah beriman kepadanya (Musa) sebelum aku memberi izin kepadamu? Sesungguhnya dia itu pemimpinmu yang mengajarkan sihir kepadamu. Maka sungguh, akan kupotong tangan dan kakimu secara bersilang, dan sungguh, akan aku salib kamu pada pangkal pohon kurma dan sungguh, kamu pasti akan mengetahui siapa di antara kita yang lebih pedih dan lebih kekal siksaannya.”

(QS. Taha ayat 71)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement