Sabtu 25 Jun 2022 16:14 WIB

Sekjen PDIP Pertanyakan Anies Undang Tukang Bakso ke Balai Kota DKI

Hasto menuding Anies mempertontonkan politik tidak peduli rakyat kecil.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Erik Purnama Putra
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP M Prananda Prabowo santap bakso di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Kamis (23/6).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri didampingi Ketua DPP PDIP Puan Maharani dan Kepala Pusat Analisa dan Pengendali Situasi PDIP M Prananda Prabowo santap bakso di Sekolah Partai PDIP, Lenteng Agung, Jakarta Kamis (23/6).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP PDIP, Hasto Kristiyanto merasa heran dengan tindakan Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan, yang mengundang tukang bakso ke Balai Kota DKI, Jakarta Pusat pada Jumat (24/6/2022) malam WIB. Anies mengadakan acara Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022, salah satunya mengundang pelaku UMKM yang ikut berjualan di kawasan Sirkuit Ancol, termasuk penjual bakso.

Hasto pun mempertanyakan Anies mengapa baru sekarang mengundang tukang bakso ke Balai Kota DKI. Padahal, Anies sudah menjadi gubernur DKI Jakarta sejak 16 Oktober 2017. "Ya seinget saya Pak Anies itu jadi gubernur sudah sejak tahun 2018 (2017, red). Jadi kenapa baru sekarang bertemu dengan para tukang bakso?" kata Hasto saat ditemu di JCC Senayan, Jakarta, Sabtu (25/6).

Baca: Rekor, Balapan Formula E di Jakarta Ditonton 13,4 Juta Pemirsa Televisi

Hasto menuding, Anies telah mempertontonkan politik yang tidak peduli rakyat kecil. Pasalnya, setelah memasuki masa jabatan lima tahun, Anies baru mengundang pedagang bakso ke Balai Kota DKI. "Jadi itulah sebagai contoh ketika politik tidak mengakar sehingga terlambat bertemu dengan rakyat kecil," ucapnya.

Sebelumnya Anies mengundang tukang bakso di acara Malam Ramah Tamah Jakarta E-Prix 2022 di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat malam WIB. Undangan itu dilakukan di tengah viralnya gurauan Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri agar Puan Maharani tidak mencari pasangan seperti tukang bakso.

Baca: Pendiri Cyrus Network Pasang Alphard Baru Yakin Anies tak Dapat Tiket Pilpres 2024

Dalam pembukaan Rakernas II PDIP lalu Megawati dalam pidatonya sempat menyinggung soal tukang bakso. Ketika itu Megawati sempat bergurau tidak mau punya menantu seperti tukang bakso.

"Jadi ketika saya mau punya mantu, saya sudah bilang ke anak-anak yang tiga ini. Awas lho kalau nyarinya kayak tukang bakso," ujar Megawati, Selasa (21/6/2022).

"Jadi maaf, tapi bukannya saya apa. Maksud saya, manusia Indonesia ini kan Bhinneka Tunggal Ika. Ya maka harus berpadu. Bukan hanya tubuh dan perasaan, tetapi juga dari rekayasa genetika. Kita cari-cari begitu," ucap Megawati. Cuplikan video itu pun viral, dan Megawati banyak mendapatkan kecaman di media sosial.

Di penutupan Rakernas, Megawati bersama kedua anaknya, Prananda Prabowo dan Puan Maharani mendatangkan gerobak bakso. Megawati, Puan, dan Prananda pun makan bakso bersama. mereka sempat berfoto di depan gerobak bakso yang berjajar di depan Kantin Mustika Rasa yang terletak di salah satu sudut Sekolah PDIP. Setelah berfoto, Megawati duduk untuk menikmati bakso.

Baca: Anies Minta Maaf Kecewakan Orang Pesimistis karena Formula E Sukses, Sindir Giring?

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الْمَلَاِ مِنْۢ بَنِيْٓ اِسْرَاۤءِيْلَ مِنْۢ بَعْدِ مُوْسٰىۘ اِذْ قَالُوْا لِنَبِيٍّ لَّهُمُ ابْعَثْ لَنَا مَلِكًا نُّقَاتِلْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ ۗ قَالَ هَلْ عَسَيْتُمْ اِنْ كُتِبَ عَلَيْكُمُ الْقِتَالُ اَلَّا تُقَاتِلُوْا ۗ قَالُوْا وَمَا لَنَآ اَلَّا نُقَاتِلَ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَقَدْاُخْرِجْنَا مِنْ دِيَارِنَا وَاَبْنَاۤىِٕنَا ۗ فَلَمَّا كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقِتَالُ تَوَلَّوْا اِلَّا قَلِيْلًا مِّنْهُمْ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ ۢبِالظّٰلِمِيْنَ
Tidakkah kamu perhatikan para pemuka Bani Israil setelah Musa wafat, ketika mereka berkata kepada seorang nabi mereka, “Angkatlah seorang raja untuk kami, niscaya kami berperang di jalan Allah.” Nabi mereka menjawab, “Jangan-jangan jika diwajibkan atasmu berperang, kamu tidak akan berperang juga?” Mereka menjawab, “Mengapa kami tidak akan berperang di jalan Allah, sedangkan kami telah diusir dari kampung halaman kami dan (dipisahkan dari) anak-anak kami?” Tetapi ketika perang itu diwajibkan atas mereka, mereka berpaling, kecuali sebagian kecil dari mereka. Dan Allah Maha Mengetahui orang-orang yang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 246)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement