Sabtu 25 Jun 2022 21:40 WIB

Lima Rumah Terbakar di Pasir Koja, Penyebab Belum Diketahui

Sumber api yang berada di gang sempit membuat petugas kesulitan untuk menjangkau.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Friska Yolandha
Kobaran api menghanguskan lima rumah di wilayah padat penduduk di Pasirkoja, Kota Bandung, Sabtu (25/6/2022).
Foto: AP/George Ivanchenko
Kobaran api menghanguskan lima rumah di wilayah padat penduduk di Pasirkoja, Kota Bandung, Sabtu (25/6/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Kobaran api menghanguskan lima rumah di wilayah padat penduduk di Pasirkoja, Kota Bandung, Sabtu (25/6/2022). Sebanyak 14 unit mobil pemadam kebakaran yang terdiri dari unit pancar, Water Tanker, dan unit rescue dikerahkan untuk memadamkan api. 

Kobaran api dilaporkan terjadi pada pukul 10.00 WIB. Api bersumber dari sebuah rumah semi permanen di Jalan Pasirkoja, Gang Satatasariksa RT 08/04 Kelurahan Sukahaji, Babakan Ciparay, Kota Bandung.

Baca Juga

Lokasi sumber api yang berada di tengah gang sempit membuat petugas kesulitan untuk menjangkau lokasi, alhasil, tidak semua unit pemadam dapat masuk ke lokasi. Sekitar lima unit yang tidak dapat menjangkau lokasi, ditempatkan di pinggir jalan utama dan sontak memancing rasa ingin tahu para pengguna jalan. Kemacetan pun tidak dapat terhindari, meski petugas kepolisian dan TNI telah diterjunkan untuk membantu mengurai kerumunan warga yang berkerumun di sekitar lokasi kejadian.

Wakil komandan Pleton 1 Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana Kota Bandung Gunawan Suryadi memastikan tidak ada korban jiwa dari kejadian ini. Meski begitu, kebakaran diperkirakan menimbulkan kerugian yang cukup besar, khususnya bagi 13 kepala keluarga, atau sekitar 46 jiwa yang menjadi korban dari peristiwa naas ini.

“Api berhasil dipadamkan sekitar pukul 11.00 WIB, yang terbakar 5 rumah, korban 13 KK, 46 Jiwa. Informasi pertama datang dari pak ahmad ketua RT mendapatkan laporan warga bahwa rumah warga terbakar. Untuk penyebab belum disimpulkan, mungkin nanti penyelidikan lebih lanjut,” kata Gunawan saat ditemui Republika di lokasi kejadian, Sabtu.

Gunawan mengatakan, seluruh rumah yang terbakar adalah bangunan semi permanen, yang meskipun telah berdinding permanen namun disinyalir tidak terlalu kokoh. Selain itu, kondisi rumah, tempat terjadinya kebakaran, yang sangat berhimpitan dengan rumah lain membuat jalur penyebaran api menjadi sangat cepat.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement