Sabtu 25 Jun 2022 22:40 WIB

Pengamat Medsos Harap Konten di Kanal Youtube Dr Moeldoko Bermanfaat Luas untuk Masyarakat

Tayangan yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu ini sudah ditonton ribuan orang.

Red: Gilang Akbar Prambadi
Dialog para narasumber di tayangan youtube yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu.
Foto: Dok. Web
Dialog para narasumber di tayangan youtube yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Media sosial menjadi sarana komunikasi efektif menyampaikan informasi kepada masyarakat. Salah satu upaya Kepala Kantor Staf Kepresidenan Moeldoko mendekatkan dan membangun informasi yang valid kepada masyarakat melalui media youtube di antaranya. Melalui kanal youtube Moeldoko, informasi valid bisa didapat dari sumber yang valid pula.

Dalam unggahan di akun youtube Dr Moeldoko yang ditayangkan Jumat (24/6/2022) Kepala Kantor Staf Kepresidenan, Moeldoko melakukan dialog bersama para pendekar dari berbagai perguruan silat. Tayangan yang berjudul Ketika Para Pendekar Bersatu ini sudah ditonton lebih dari 1.500 penonton dalam 14 jam. Sebuah dialog interaktif yang tidak hanya membahas soal perguruan silat di Madiun, tapi juga membahas terkait persoalan bangsa dari kacamata para pendekar.

Baca Juga

Para pendekar tersebut antara lain Badri (Perguruan Naras) Warih (Perguruan Sabinongo), Marni (Perguran Epesate), Abdul Gofur Suyanto (Perguruan Persaudaraan Satu Tekad Sriwulan). Di Kabupaten Madiun setidaknya terdapat 14 perguran pencak silat yang bertempat di sekitar Gunung Wilis dan Gunung Tidar.

Obrolan Kepala KSP, Moeldoko bersama para pendekar mendapat respon positif. Pengamat media sosial, Varhan Abdul Aziz mengapresiasi bentuk dialog interaktif di youtube Kepala Staf Kepresidenan tersebut. Menurutnya video Moeldoko ini unik dan menarik. Pasalnya dialog yang dibangun Moeldoko menghadirkan narasumber dari unit kelompok masyarakat yang berbeda dari arus utama, salah satunya para pendekar.

“Konsep dialog interaktif di youtube Pak Moeldoko ini sangat unik dan menarik. Pada edisi terbaru menghadirkan narasumber dari kalangan pendekar. Dua edisi sebelumnya, Pak Moeldoko menghadirkan seniman dan budayawan di kota yang berbeda,” kata Varhan di Jakarta, Sabtu (25/6/2022).

Varhan mengatakan, pada edisi para pendekar ini sangat kaya akan nilai-nilai kearifan lokal. Mampu bertahan di tengah gelombang deras budaya luar dampak globalisasi. Sebab itu, youtobe mantan Panglima TNI mestinya menjangkau kaula muda agar mereka tahu khazanah kebudayaan bangsa yang sangat kaya.

Di samping itu, dia menegaskan bahwa dalam jiwa pendekar terdapat sebuah nilai. Sebuah nilai yang wajib menjadi prinsip dalam mengarungi bahtera kehidupan. Bahwa masuk perguruan pencak silat bukan untuk gagah-gagahan, melainkan untuk mengasah rasa kasih sayang, bersosial tinggi, dan berakhlakul karimah.

“Pak Suyanto (salah satu narasumber) secara gamblang menjelaskan bahwa pendekar itu tidak diajarkan untuk tawuran. Tapi menjunjung tinggi sosial yang baik, kasih sayang, dan ber-akhlakul karimah. Jangankan tawuran, menyakiti binatangpun bukan bagian dari ajaran perguruan pencak silat. Ini sebuah nilai yang harus tertanam dalam sebuah ksatria,” ujar Varhan  yang juga Wakil Sekjen Lumbung Informasi Rakyat itu.

Menurut Varhan konten youtube Moeldoko juga memiliki kekuatan yang mana obrolannya begitu mengalir, informatif sekaligus inspiratif. Persoalan kebangsaan dikemas secara mudah dan sederhana. Seperti obrolan masyarakat di warung-warung kopi. Selain itu, para penonton dapat mendapat pandangan baru. Karena pembahasan berat seperti ketahanan pangan, pertanian, kondisi global dan sebagainya disampaikan berdasarkan sudut pandang masyarakat biasa (para pendekar).

“Padahal yang dibahas itu terkait masalah-masalah berat. Tapi kita dapati sebuah _insight_ baru dari sudut pandang para pendekar. Menceritakan keluh kesah sehari-hari kepada seorang penjabat publik tanpa jarak. Soal fenomena sosial (tawauran antarperguruan silat), harga pupuk dan kebutuhan dasar, juga disampaikan dengan jujur dan terbuka.”.

“Tentu keluhan masyarakat di akar rumput ini akan menjadi pertimbangan pemerintah dalam menentukan suatu keputusan. Pemerintah akan berpikir keras mencari keputusan yang win-win solution bagi semua pihak,” tutur Varhan yang juga menjabat Wasekjen DPP KNPI ini

Varhan mendorong pejabat publik agar memaksimalkan media sosial. Jembatan komunikasi efektif tanpa jarak antara rakyat dan pemerintah. Termasuk youtube. “Youtube Pak Moeldoko bisa menjadi inspirasi pejabat publik berkomunikasi secara efektif dengan beragam komunitas yang ada di Indonesia,” kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement