Senin 27 Jun 2022 22:13 WIB

Mitsubishi Komitmen Jadikan Indonesia Basis Produksi dan Ekspor

Mitsubishi menargetkan kinerja ekspornya pada 2022 naik 30 persen.

Red: Dwi Murdaningsih
Kantor Mitsubishi Motors (Ilustrasi). Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menyatakan komitmennya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sekaligus ekspor.
Foto: EPA-EFE/MAXIM SHIPENKOV
Kantor Mitsubishi Motors (Ilustrasi). Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menyatakan komitmennya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sekaligus ekspor.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perusahaan otomotif asal Jepang, Mitsubishi Motors Corporation (MMC) menyatakan komitmennya menjadikan Indonesia sebagai basis produksi sekaligus ekspor. Komitmen tersebut disampaikan Mitsubishi dalam pertemuan dengan Menteri Perindustrian (Menperin) Agus Gumiwang Kartasasmita saat berkunjung ke Mitsubishi Motors Okazaki Plant, Jepang, Senin (27/6/2022).

Menurut Menperin, Mitsubishi menargetkan kinerja ekspornya pada 2022 mencapai 72 ribu unit atau naik 30 ribu dibandingkan 2021. Peningkatan ini akan memberikan sumbangsih surplus neraca perdagangan sebesar Rp 7 triliun.

Baca Juga

"Tentunya, Mitsubishi akan meningkatkan pasar ekspor, sehingga memberikan sumbangsih nyata pada kinerja ekspor Indonesia," kata Agus.

Mitsubishi juga telah berkomitmen menambah negara tujuan ekspor dan memberikan izin kepada agen pemegang merek (APM) di Indonesia untuk menambah sembilan negara lagi. Saat ini, APM Mitsubishi di Indonesia sudah mengekspor mobil ke 30 negara.

"Mitsubishi juga menyatakan bahwa Australia akan menjadi salah satu negara yang masuk dalam list ekspor mereka," imbuh Menperin.

Australia merupakan pasar yang sangat penting bagi Indonesia. Terlebih, Indonesia dan Australia sudah terikat perjanjian perdagangan bebas Comperhensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA).

"Pasar Australia ini sangat besar, apalagi kita sudah punya kesepakatan dagang, sehingga sayang sekali bila tidak dimanfaatkan," ungkapnya.

Kunjungan Menperin ke Mitsubishi kali ini merupakan tindak lanjut dari hasil kunjungan pada Maret 2021 lalu, di antaranya terkait dengan rencana penambahan investasi sebesar Rp 11,2 triliun hingga 2025. Melalui penambahan investasi, Mitsubishi menargetkan peningkatan kapasitas produksi di Indonesia, dari 220 ribu unit menjadi 250 ribu unit kendaraan.

Rencananya, Mitsubishi akan memproduksi tipe mobil Xpander Hybrid dan dua model baru, yang salah satunya akan diproduksi pada 2023. Kemenperin terus mendorong industri otomotif di Tanah Air, termasuk Mitsubishi, agar dapat mempercepat program produksi kendaraan emisi karbon rendah dengan teknologi hybrid dan battery electric vehicle (BEV) atau electric vehicle (EV) jenis key car.

Kemenperin menerbitkan Peraturan Menteri Perindustrian Nomor 36 Tahun 2021 mengenai Kendaraan Emisi Karbon Rendah, yang di antaranya mengatur teknologi kendaraan jenis hybrid dan kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB).

Pada pertemuan dengan jajaran Mitsubishi Motor Corporation yang dipimpin CEO MMC Takao Kato, Menperin juga membahas tentang peningkatan penggunaan komponen lokal Indonesia, khususnya dari industri kecil dan menengah (IKM), pada proses produksi kendaraan Mitsubishi. Dia mengatakan komponen otomotif produksi Indonesia telah mampu memenuhi spesifikasi, standar, dan kualitas dari pabrikan Jepang.

"Kami juga optimis para pelaku IKM komponen otomotif di Tanah Air akan mampu menjadi bagian dari supply chain industri otomotif Jepang," ujar Menperin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement