Selasa 28 Jun 2022 08:50 WIB

IHSG Diproyeksi Terkoreksi, Simak 4 Pilihan Saham Layak Koleksi Ini

Trend bullish bisa terjadi selama IHSG berada di atas 6.924.

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Nidia Zuraya
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penurunan pada perdagangan hari ini, Selasa (28/6/2022), setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin.
Foto: Akbar Nugroho Gumay/ANTARA
Investor memantau perdagangan saham melalui gawainya (ilustrasi). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penurunan pada perdagangan hari ini, Selasa (28/6/2022), setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diperkirakan akan melanjutkan penurunan pada perdagangan hari ini, Selasa (28/6/2022), setelah ditutup terkoreksi pada perdagangan kemarin. Head of Technical Analyst Research BNI Sekuritas Andri Zakaria Siregar mengatakan, secara teknikal indeks terlihat berpeluang mengalami penurunan dan relatif terbatas dalam pola konsolidasi.

"Trend bullish bisa terjadi selama indeks berada di atas 6.924 sehingga berpeluang menuju 7.063-7.163. Dominan sell power. Range breakout berada di 6.856 - 7.138," jelas Andri dalam risetnya, Selasa (28/6/2022). 

Baca Juga

Andri melihat level resistance indeks pada perdagangan hari ini diproyeksikan berada dikisaran 7.043/ 7.070/ 7.116 dan 7.163. Sementara untuk level support berada dikisaran 6.999/ 6.968/ 6.924 dan 6.886. IHSG diperkiraan bergerak direntang 6.960 - 7.070.

Proyeksi pelemahan IHSG sejalan dengan bursa utama Wall Street yang turun pada perdagangan semalam. DJIA ditutup melemah tipis 0,20 persen, S&P 500 mencatat penurunan 0,30 persen, sedangkan Nasdaq Composite mencatat koreksi sebesar 0,72 persen. 

"Penurunan ini terjadi seiring dengan pertimbangan investor apakah indeks telah mencapai titik terendah atau mengalami rebound sebentar setelah oversold. Adapun imbal hasil (yield) treasury AS 10 tahun mengalami penguatan," jelas Research Analyst BNI Sekuritas Maxi Liesyaputra. 

Di sisi lain bursa Eropa mencatatkan kenaikan. Sementara sebagian bursa Asia Pasifik juga menunjukkan penguatan di tengah kekhawatiran investor terhadap inflasi dan resesi. Penguatan ini mengikuti kenaikan signifikan Wall Sreet pada Jumat lalu.

Adapun bursa yang mencatat penguatan signifikan di antaranya adalah Hang Seng, Shenzen Component dan Nikkei dengan kenaikan hingga di atas 1 persen. 

Investor dapat mencermati saham PT Astra International Tbk (ASII) yang direkomendasikan buy pada 6.550-6.650 dengan target 6.925/ 7.100 dan stop loss di bawah 6.250. Kemudian saham PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGAS) direkomendasikan buy pada 1.640 - 1.660 dengan target 1.705/ 1.645 dan stop loss di bawah 1.600.

Investor juga dapat mencermati saham PT Jasa Marga Tbk (JSMR) yang direkomendasikan trading buy dengan target 3.800/ 3.820 dan stop loss di bawah 3.580. Aksi trading buy juga bisa dilakukan pada saham PT Pakuwon Jati Tbk (PWON) dengan target 500/ 510 dan stop loss di bawah 480.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement