Selasa 28 Jun 2022 19:15 WIB

Putin Terima Undangan KTT G20 di Indonesia

Belum diputuskan Putin akan ambil bagian melalui video atau menghadiri langsung

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Esthi Maharani
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima undangan untuk menghadiri KTT G20 di Indonesia
Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima undangan untuk menghadiri KTT G20 di Indonesia

REPUBLIKA.CO.ID., MOSKOW -- Presiden Rusia Vladimir Putin telah menerima undangan untuk menghadiri KTT G20 di Indonesia pada November, kata ajudannya pada Senin (27/6/2022).

Tetapi keputusan tentang formatnya -- kehadiran langsung atau konferensi video -- belum dibuat, kata Yury Ushakov dalam konferensi pers di Moskow.

"Ya, kami sudah mengkonfirmasi keikutsertaannya. Mereka telah mengundang (Putin) ke pertemuan offline, tetapi ada banyak waktu. Saya berharap pandemi memungkinkan forum penting ini diadakan dalam format offline," katanya.

Dia mencatat bahwa Indonesia mengirim undangan resmi meskipun ada tekanan kuat dari negara-negara Barat.

Format partisipasi akan dibahas pada pertemuan Putin dengan Presiden Indonesia Joko Widodo, yang akan melakukan kunjungan resmi ke Rusia pada 30 Juni, kata Ushakov.

"Kami berterima kasih (Indonesia) atas undangannya dan mengatakan kami akan tertarik untuk berpartisipasi. Masih banyak waktu. Kita lihat saja. Sejauh ini, itu saja," tambahnya.

Presiden Rusia dan Brasil membahas krisis pangan

Dalam pernyataan terpisah, Kremlin mengatakan Putin melakukan panggilan telepon dengan Presiden Brasil Jair Bolsonaro.

"Presiden fokus pada masalah ketahanan pangan global. Presiden Rusia memberikan penilaian rinci tentang penyebab situasi sulit produk pertanian dan pupuk di pasar global. Pentingnya memulihkan arsitektur perdagangan bebas bahan makanan dan pupuk, yang dihancurkan oleh sanksi Barat," kata pernyataan itu.

Putin menekankan bahwa Rusia berkomitmen untuk memenuhi kewajibannya untuk memastikan pasokan pupuk Rusia kepada petani Brasil tidak terputus.

“Kedua pihak menegaskan niat bersama muntuk secara konsisten memperkuat kemitraan strategis antara kedua negara, termasuk perluasan lebih lanjut kerjasama yang saling menguntungkan di berbagai bidang termasuk pertanian dan energi,” katanya.

Beberapa masalah dalam agenda internasional juga dibahas, termasuk rotasi kepresidenan Brasil di Dewan Keamanan PBB mulai 1 Juli.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement