Kamis 30 Jun 2022 00:50 WIB

Bank Sentral Eropa akan Naikan Suku Bunga Acuan pada Juli dan September

ECB membuka opsi kenaikan yang lebih besar dari seperempat poin di bulan Juli.

Rep: Lida Puspaningtyas/ Red: Nidia Zuraya
Euro logo terlihat di depan Bank Sentral Eropa, ECB di Frankfurt, Jerman.
Foto: AFP PHOTO / DANIEL ROLAND
Euro logo terlihat di depan Bank Sentral Eropa, ECB di Frankfurt, Jerman.

REPUBLIKA.CO.ID, SINTRA -- Kepala Bank Sentral Eropa sepakat akan bergerak secara bertahap untuk memerangi inflasi. Pada Selasa (28/6/2022), Presiden Bank Sentral Eropa, Christine Lagarde menyampaikan kenaikan suku bunga akan dilakukan pada bulan Juli dan September.

"Tetapi segala opsi tetap terbuka untuk menghentikan inflasi jika melonjak lebih cepat dari yang diperkirakan," katanya dilansir AP.

Baca Juga

Dalam pidato pembukaan forum ECB di Sintra, Portugal, ia mengatakan, para pembuat kebijakan menargetkan penurunan inflasi yang telah mencapai rekor 8,1 persen di 19 negara yang menggunakan euro. Dengan angka inflasi baru yang akan keluar Jumat (1/7/2022), Lagarde mengatakan bank menggunakan pendekatan ganda untuk dapat menanggapi ketidakpastian ekonomi.

Perang Ukraina telah menyebabkan lonjakan harga energi dan pangan yang lebih tinggi sejak tahun 1970-an dan 1980-an. Lagarde mengatakan, ketergantungan energi yang tinggi di kawasan euro kini membawa guncangan yang akut.

"Ukuran dan kompleksitas guncangan ini juga menciptakan ketidakpastian tentang seberapa persistennya inflasi ini," katanya.

ECB telah mengumumkan akan mengakhiri pembelian aset yang sebelumnya dilakukan untuk meningkatkan perekonomian. Kebijakan akan diikuti kenaikan suku bunga pertama dalam 11 tahun terakhir.

ECB membuka opsi kenaikan yang lebih besar dari seperempat poin di bulan Juli jika inflasi terus melonjak. ECB juga mencoba untuk menghindari pertumbuhan ekonomi yang lebih buruk jika bertindak terlalu agresif.

ECB telah merevisi pertumbuhan ekonomi dalam dua tahun ke depan. Bank sentral lain di seluruh dunia, termasuk Federal Reserve AS, telah bergerak lebih cepat daripada ECB untuk memerangi inflasi yang tak terkendali.

AS juga menghadapi ancaman yang memicu resesi karena pinjaman menjadi lebih mahal. Gubernur Fed Jerome Powell mengakui minggu lalu bahwa resesi mungkin saja terjadi.

The Fed telah menaikkan suku bunga tiga kali tahun ini, termasuk kenaikan tiga perempat poin yang menandai kenaikan terbesarnya dalam hampir tiga dekade. Fed juga masih memiliki lebih banyak rencana.

Bank of England juga telah menaikkan suku bunga lima kali sejak Desember. Powell dan Gubernur Bank of England Andrew Bailey akan bergabung dengan Lagarde untuk diskusi panel kebijakan di forum ECB pada Rabu (29/6/2022).

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement