Rabu 29 Jun 2022 20:38 WIB

Telkom dan BRIN Dorong Transformasi Digital lewat Kolaborasi Riset

Kolaborasi Telkom BRIN akan fokus pada sektor perikanan, agribisnis, dan pariwisata

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) bersama Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (Pusris EMK BRIN) melakukan kolaborasi riset secara berkala di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Pusris EMK BRIN menilai bahwa ITDRI memiliki kapabilitas dalam hal Learning, Research, andInnovation untuk menyukseskan kolaborasi ini.
Foto: istimewa
PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk (Telkom) melalui Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) bersama Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (Pusris EMK BRIN) melakukan kolaborasi riset secara berkala di Mandalika, Nusa Tenggara Barat. Pusris EMK BRIN menilai bahwa ITDRI memiliki kapabilitas dalam hal Learning, Research, andInnovation untuk menyukseskan kolaborasi ini.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Indonesia Telecommunication and Digital Research Institute (ITDRI) bersama Pusat Riset Ekonomi Makro dan Keuangan Badan Riset dan Inovasi Nasional (Pusris EMK BRIN) melakukan kolaborasi riset secara berkala di Mandalika, Nusa Tenggara Barat (NTB). Pusris EMK BRIN menilai bahwa ITDRI memiliki kapabilitas dalam hal Learning, Research, and Innovation untuk menyukseskan kolaborasi tersebut.

Chairman ITDRI Jemy V Confido mengatakan  kolaborasi riset ini bertujuan mengembangkan tiga sektor prioritas meliputi perikanan, agribisnis, dan pariwisata berbasis penerapan teknologi. Dengan berkomitmen dalam membangun ekosistem digital, kolaborasi riset keduanya berfokus untuk memberikan solusi yang berdampak signifikan bagi perekonomian Indonesia di era revolusi digital saat ini.

"Perkembangan teknologi digital yang tidak terelakkan telah mendorong Pemerintah Indonesia berinisiatif untuk mencetak dan mengembangkan digital talent sebanyak 600 ribu orang per tahunnya," ujar Jemy dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (29/6).

Untuk itu, lanjut Jemy, Kementerian BUMN mengarahkan Telkom melalui ITDRI untuk mewujudkan aspirasi tersebut. Melalui proses Learning, Research, and Innovation yang terintegrasi serta didukung oleh jaringan kemitraan Penta-Helix, ITDRI berupaya mencetak digital talent berstandar global yang bisa berinovasi secara mandiri. 

"Dengan tercetaknya digital talent tersebut, maka diharapkan dapat membantu Indonesia dalam mencapai kemandirian teknologi, meningkatkan nilai inovasi, serta membangun ekosistem digital," ucap Jemy.

Jemy berharap kolaborasi ini dapat memberikan dampak yang positif bagi perusahaan dan Indonesia. Dengan adanya kolaborasi riset antara ITDRI bersama BRIN ini, ia berharap dapat menghasilkan rekomendasi berupa teknologi dan bisnis maupun rekomendasi pada tiga sektor prioritas, yaitu perikanan, agribisnis, dan pariwisata. 

"Hal ini dapat mendorong sinergi dan kolaborasi antar Penta-Helix sehingga diharapkan mampu mengatasi berbagai permasalahan di sektor tersebut dan membantu pemulihan ekonomi nasional," kata Jemy.

Kepala Pusris EMK BRIN Zamroni berharap kolaborasi riset ini tidak berhenti sampai di seremonial penandatanganan, melainkan bisa berkepanjangan dan memberikan kontribusi yang lebih nyata kepada bangsa Indonesia. Dengan adanya kerja sama ini, Zamroni mendorong hubungan yang lebih baik dan  meningkatkan kolaborasi yang menghasilkan tidak hanya pengetahuan, tapi juga inovasi. 

"Inovasi yang bisa bermanfaat dalam menghasilkan kerja sama antara Telkom dan BRIN yang sifatnya mutualistik, dalam arti bahwa hasil penelitian di BRIN juga bisa dimanfaatkan secara bersama dengan dukungan teknologi dari Telkom, itu bisa bermanfaat bagi Kita (Telkom dan BRIN) juga bermanfaat bagi masyarakat secara umum," ucap Zamroni.

Zamroni menjelaskan kolaborasi riset ini akan berlangsung selama enam bulan melalui pengembangan sektor perikanan, agribisnis, serta pariwisata berbasis pemanfaatan teknologi digital. Pihak ITDRI dan BRIN mengawali perjalanan di Mandalika dengan melakukan Studi Dasar (Baseline Study) dan validasi teknologi yang akan menghasilkan rekomendasi untuk memenuhi kebutuhan teknologi serta mendorong pengembangan tiga sektor prioritas di Mandalika tersebut ke depannya.

"Diharapkan kolaborasi ini dapat menciptakan ekosistem kolaborasi yang berdampak positif, serta memberikan rekomendasi untuk pengimplementasian teknologi di berbagai sektor di Indonesia," kata Zamroni.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَفَمَنْ كَانَ عَلٰى بَيِّنَةٍ مِّنْ رَّبِّهٖ وَيَتْلُوْهُ شَاهِدٌ مِّنْهُ وَمِنْ قَبْلِهٖ كِتٰبُ مُوْسٰىٓ اِمَامًا وَّرَحْمَةًۗ اُولٰۤىِٕكَ يُؤْمِنُوْنَ بِهٖ ۗوَمَنْ يَّكْفُرْ بِهٖ مِنَ الْاَحْزَابِ فَالنَّارُ مَوْعِدُهٗ فَلَا تَكُ فِيْ مِرْيَةٍ مِّنْهُ اِنَّهُ الْحَقُّ مِنْ رَّبِّكَ وَلٰكِنَّ اَكْثَرَ النَّاسِ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Maka apakah (orang-orang kafir itu sama dengan) orang yang sudah mempunyai bukti yang nyata (Al-Qur'an) dari Tuhannya, dan diikuti oleh saksi dari-Nya dan sebelumnya sudah ada pula Kitab Musa yang menjadi pedoman dan rahmat? Mereka beriman kepadanya (Al-Qur'an). Barangsiapa mengingkarinya (Al-Qur'an) di antara kelompok-kelompok (orang Quraisy), maka nerakalah tempat yang diancamkan baginya, karena itu janganlah engkau ragu terhadap Al-Qur'an. Sungguh, Al-Qur'an itu benar-benar dari Tuhanmu, tetapi kebanyakan manusia tidak beriman.

(QS. Hud ayat 17)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement