Rabu 29 Jun 2022 23:49 WIB

Rusia Siap Ekspor Puluhan Juta Ton Biji-Bijian Jika Barat Cabut Larangan

Rusia bantah mencegah ekspor gandum dari Ukraina.

Rep: Rizky Jaramaya/ Red: Teguh Firmansyah
Petani Serhiy menunjukkan biji-bijiannya di lumbungnya di desa Ptyche di wilayah Donetsk timur, Ukraina, Minggu, 12 Juni 2022. Serhiy mengaku tidak bisa menjual biji-bijiannya karena tidak ada yang mau datang ke daerah yang terkena dampak penembakan Rusia . Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum dan jagung terbesar di dunia, tetapi invasi Rusia dan blokade pelabuhannya telah menghentikan sebagian besar aliran itu.
Foto: AP/Efrem Lukatsky
Petani Serhiy menunjukkan biji-bijiannya di lumbungnya di desa Ptyche di wilayah Donetsk timur, Ukraina, Minggu, 12 Juni 2022. Serhiy mengaku tidak bisa menjual biji-bijiannya karena tidak ada yang mau datang ke daerah yang terkena dampak penembakan Rusia . Ukraina adalah salah satu pengekspor gandum dan jagung terbesar di dunia, tetapi invasi Rusia dan blokade pelabuhannya telah menghentikan sebagian besar aliran itu.

REPUBLIKA.CO.ID, MOSKOW -- Juru Bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova, pada Rabu (29/6) mengatakan, Rusia siap mengekspor puluhan juta ton biji-bijian jika Barat mencabut larangan pengiriman. Dia menegaskan, Rusia tidak mencegah ekspor gandum dari Ukraina dan menyediakan koridor yang aman untuk pengiriman setiap hari.

"Rusia siap mengekspor puluhan juta ton biji-bijian jika larangan Barat cabut larangan ekspor," ujar Zakharova, dilansir TASS.

 

Menurut Zakharova, jika Barat khawatir dengan krisia kelaparan dunia, maka mereka harus berhenti memblokir ekspor pasokan makanan. Zakharova menekankan, Washington, Brussel dan London bertanggung jawab atas larangan pengiriman pangan tersebut.

 

Zakharova juga mencatat bahwa, kesalahan untuk memblokir ekspor gandum dari Ukraina terletak pada rezim Kiev. Mereka bertanggung jawab atas ranjau pelabuhan. Zakharova mengkritik perkataan Menteri Luar Negeri Jerman Annalena Baerbock yang menyebut, Rusia menggunakan kelaparan sebagai senjata.

 

“Lihat saja pernyataan Menteri Luar Negeri Jerman  yang benar-benar keterlaluan dan tidak dapat diterima oleh seorang politisi, negarawan dan orang yang tidak memiliki pengetahuan tentang sejarah negaranya sendiri, Eropa dan dunia sebagai keseluruhan. Dia menyatakan bahwa Rusia cukup sengaja mempersenjatai kelaparan dan menyandera seluruh dunia. Baerbock tidak hanya berbohong, dia berbohong dengan berani dan sinis," kata Zakharova.

 

Menurut Zakharova, Baerbock melakukan segalanya untuk melupakan bahwa negaranya secara historis menggunakan kelaparan sebagai senjata dan menyandera orang. Bahkan mereka jug menghancurkan penduduk sipil.

 

Ekspor gandum Ukraina telah menjadi agenda internasional selama lebih dari dua bulan.  Meski beberapa opsi transportasi sudah diusulkan, masih belum ada keputusan akhir. Menurut berbagai perkiraan, antara 20 hingga 25 juta ton gandum diblokir di Ukraina.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement