Kamis 30 Jun 2022 09:00 WIB

Korsel Setujui Vaksin Dalam Negeri Pertama

Vaksin SKYCovione buatan Korsel ini lebih efektif daripada suntikan AstraZeneca.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Friska Yolandha
Menteri Keamanan Pangan dan Obat Korea Selatan Oh Yu-Kyoung berbicara saat briefing di kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan di Cheongju, Korea Selatan, Rabu, 29 Juni 2022. Pejabat kesehatan di Korea Selatan pada Rabu menyetujui pengembangan pertama di dalam negeri negara itu. Vaksin COVID-19 untuk orang berusia 18 tahun ke atas, menambahkan alat kesehatan masyarakat lainnya dalam perang melawan pandemi yang berkepanjangan.
Foto: Chun Kyung-hwan/Yonhap via AP
Menteri Keamanan Pangan dan Obat Korea Selatan Oh Yu-Kyoung berbicara saat briefing di kementerian Keamanan Makanan dan Obat-obatan di Cheongju, Korea Selatan, Rabu, 29 Juni 2022. Pejabat kesehatan di Korea Selatan pada Rabu menyetujui pengembangan pertama di dalam negeri negara itu. Vaksin COVID-19 untuk orang berusia 18 tahun ke atas, menambahkan alat kesehatan masyarakat lainnya dalam perang melawan pandemi yang berkepanjangan.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Pejabat kesehatan di Korea Selatan menyetujui vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan di dalam negeri untuk orang berusia 18 tahun ke atas. Vaksin SKYCovione ini lebih efektif daripada suntikan AstraZeneca.

Kementerian Keamanan Makanan dan Obat Korea Selatan menyatakan pada Rabu (29/6/2022), uji klinis melibatkan sekitar 4.000 peserta di Korea Selatan dan lima negara lain. Vaksin SK Bioscience ini diperlukan dua dosis untuk membangun kekebalan tubuh.

Baca Juga

Kampanye vaksinasi massal Korea Selatan sebagian besar bergantung pada suntikan mRNA Pfizer dan Moderna. Namun, para pejabat mengatakan, vaksin protein seperti SKYCovione dapat menarik orang-orang yang ragu-ragu untuk menggunakan vaksin yang dikembangkan dengan teknologi yang lebih baru. Jenis tersebut serupa dengan suntikan yang digunakan selama bertahun-tahun untuk melawan flu biasa dan hepatitis B.

"Persetujuan (dari SKYCovione) secara internasional menegaskan kemampuan perusahaan kami untuk mengembangkan vaksin Covid-19," kata Menteri Keamanan Makanan dan Obat-obatan Oh Yu-kyoung dalam sebuah pengarahan.

Oh mengatakan, SK Bioscience sedang mencari persetujuan dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) untuk vaksinnya. Izin tersebut akan membuka potensi potensi peluang ekspor.

Vaksin lokal ini dirancang untuk melawan versi asli virus corona, bukan varian omicron yang lebih menular yang mendatangkan malapetaka di negara itu awal tahun ini. Raksasa vaksin AS Pfizer dan Moderna telah mempercepat pengembangan suntikan booster yang menargetkan omicron.

Korea Selatan telah melonggarkan sebagian besar pembatasan virusnya setelah berjuang melawan lonjakan omikron awal tahun ini. Beberapa ahli mengatakan, negara itu mungkin melihat peningkatan infeksi lain meskipun tingkat vaksinasi tinggi karena kekebalan yang berkurang dan kemungkinan munculnya varian baru.

Negara itu melaporkan 10.463 kasus baru virus korona pada Rabu, peningkatan harian pertamanya lebih dari 10.000 dalam 20 hari. Pejabat Kementerian Kesehatan Son Youngrae mengatakan, terlalu dini untuk mengatakan apakah negara itu menghadapi lonjakan lain setelah tren penurunan selama berbulan-bulan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement