Kamis 30 Jun 2022 19:29 WIB

Kemenhub: Penumpang Pesawat 2022 Diprediksi Capai 78 Juta Orang

Optimisme pemulihan ekonomi dan industri penerbangan memang mulai membaik pada 2022

Rep: rahayu subekti/ Red: Hiru Muhammad
Pesawat tinggal landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/10/2021). Industri penerbangan global mengalami kerugian Rp2.867 trilliun akibat pandemi COVID-19,  Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyebut nilai kerugian itu melampaui hampir 9 tahun pendapatan kolektif industri.
Foto: ANTARA/Yulius Satria Wijaya
Pesawat tinggal landas di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, Senin (11/10/2021). Industri penerbangan global mengalami kerugian Rp2.867 trilliun akibat pandemi COVID-19, Asosiasi Transportasi Udara Internasional (IATA) menyebut nilai kerugian itu melampaui hampir 9 tahun pendapatan kolektif industri.

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA—Pemulihan industri penerbangan setelah terdampak pandemi Covid-19 mulai terjadi pada tahun ini. Direktur Kelaikudaraan dan Pengoperasian Pesawat Udara Kementerian Perhubungan, Dadun Kohar mengatakan perkembangan transportasi udara sudah menunjukan tren positif pada 2022. 

“Ada peningkatan jumlah penumpang domestik maupun internasional. Ada kenaikan (2020) diprediksi sebesar 78 juta penumpang pada 2022,” kata Dadun dalam Webinar Kadin Indonesia, Kamis (30/6/2022). 

Baca Juga

Meskipun begitu, prediksi tersebut masih belum mencapai jumlah penumpang pada 2019 sebelum terjadi pandemi. Pada 2019, jumlah penumpang pesawat domestik mencapai sekitar 79,46 juta penumpang dan internasional mencapai 37,2 juta penumpang. 

Dadun mengakui pandemi Covid-19 sangat berdampak kepada sektor transportasi. “Penerbangan domestik dan internasional mengalami kontraksin cukup besar akibat adanya Covid-19,” jelas Dadun.

Dia menyebut jumlah penumpang pesawat domestik mengalami penurunan cukup tajam hingga 55,46 persen pada 2020 dibandingkan 2019. Jumlah penumpang internasional pada periode tersebut juga turun 80,72 persen pada 2020 dibandingkan 2019. 

Pada 2020 jumlah penumpang pesawat domestik hanya mencapi sekitar 34,3 juta penumpang dan internasional hanya sekitar 7,1 juta penumpang. Sementara pada 2021 jumlah penumpang lesawat domestik hanya 33,36 juta penumpang dan internasional 1,3 juta penumpang. 

Dadun menambahkan, sepanjang awal tahun 2021 dampak Covid-19 juga masih dirasakan oleh industri penerbangan. “Jumlah penurunan penumpang domestik 5,73 persen dibandingkan tahun sebelumnya dan penurunan jumlah penumpang internaisonal minus 80,56 persen dibandingkan tahun sebelumnya,” jelas Dadun.

Wakil Ketua Umum Kadin Bidang Perhubungan dan juga Ketua Umum Indonesia National Air Carrier Association (INACA) Denon Prawiraatmadja menyebut optimisme pemulihan ekonomi dan industri penerbangan memang mulai membaik pada 2022. Selanjutnya baru akan mencapi level optimal pada 2024 untuk domestik dan internasional baru akan dimulai pada akhir 2023.  “Dengan adanya kebijakan strategi kerja sama industri penerbagan mulai ada tren peningkatan pascapandemi,” kata Denon.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement