Jumat 01 Jul 2022 09:35 WIB

Verstappen Cari Penebusan di Silverstone

Tahun lau, Verstappen mengalami kecelakaan di GP Inggris, Silverstone.

Red: Israr Itah
Pembalap Red Bull Max Verstappen.
Foto: AP/Lynne Sladky
Pembalap Red Bull Max Verstappen.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sirkuit Silverstone menandai titik terendah Max Verstappen dalam perebutan gelar Formula 1 (F1) tahun lalu. Akan tetapi, pembalap Red Bull ini memiliki bekal kesuksesan yang jauh lebih tinggi jelang Grand Prix Inggris, akhir pekan ini.

Sang pemuncak klasemen sementara mengantongi keunggulan 46 poin dari rekan satu timnya, Sergio Perez setelah enam kemenangan dari sembilan balapan. Red Bull mengincar kemenangan ketujuhnya secara beruntun, suatu capaian yang terakhir kali mereka lakukan pada 2013.

Baca Juga

Tahun lalu, Verstappen unggul 33 poin dari juara dunia tujuh kali Lewis Hamilton setelah memenangi sprint race pada Sabtu dari pole position di Silverstone. Kedua pembalap kemudian terlibat senggolan di lap pembuka balapan Ahad, sebelum Hamilton meraih kemenangan kedelapan kali di rumahnya sedangkan Verstappen harus dikirim ke rumah sakit dan mendapati keunggulannya terpangkas menjadi delapan poin.

"Saya menanti kembali ke Silverstone. Ada banyak penggemar yang luar biasa dan senang rasanya mengetahui kami tinggal menyeberang dari pabrikan tim kami di Milton Keynes," kata Verstappen.

Bos Red Bull Christian Horner menuduh Hamilton membahayakan nyawa Verstappen sedangkan sang pembalap Belanda memandang selebrasi sang rival dari Inggris tidak sportif dan tidak terhormat.

"Kami memulai dengan memenangi sprint race pada Sabtu dan mengantongi keunggulan besar di puncak klasemen kejuaraan dunia sebelum mendapati seorang pembalap di rumah sakit pada Ahad dan 26 poin hilang seketika," kata Horner dikutip Reuters, Kamis (30/6/2022).

"Ini akan menjadi balapan yang hebat di depan jumlah penonton yang mungkin terbanyak di Silverstone, dan semoga kami dapat kompetitif di sana dan mencoba mencari penebusan untuk tahun lalu."

Baku, Silverstone dan Monza adalah sirkuit di mana Verstappen mengalami kecelakaan meski memiliki peluang untuk menang tahun lalu. Verstappen telah melakukan penebusan di Azerbaijan, di mana Red Bull finis 1-2 bulan ini menyusul gagal finisnya Ferrari.

Charles Leclerc, dibekali power unit baru yang dipasang sejak balapan sebelumnya di Kanada, dan Carlos Sainz masih akan menjadi penantang utama Red Bull di Silverstone.

"Saya tak sabar lagi ke Silverston," kata Leclerc, yang tertinggal 49 poin dari Verstappen, setelah menjalani balapan dari P19 dan finis P5 di Montreal. "Ini adalah salah sirkuit favorit saya di kalender dan semoga kami dapat mencetak poin besar di sana," kata dia.

Sementara itu, Hamilton belum menang lagi dalam 10 balapan terakhir. Satu kekalahan lagi dapat menjadi puasa terpanjang dalam kariernya di Formula 1 yang ia mulai bersama McLaren pada 2007 dan setiap tahun berikutnya ia meraih setidaknya satu kemenangan.

Mercedes akan membawa komponen baru di trek yang seharusnya cocok dengan mobil mereka, yang tahun ini masih rentan memantul-mantul di lintasan. Mereka juga akan mendapat dukungan publik tuan rumah saat kompatriot Hamilton, George Russell menjalani debutnya di kampung halaman berseragam Mercedes.

"Kami harus jujur dengan diri kami dan mengatakan saat ini kami sedikit tertinggal dari pesaing terdepan yaitu Ferrari dan Red Bull," kata direktur teknis Mercedes Mike Elliot. "Di balapan normal saya rasa akan berat. Silverstone akan menjadi sirkuit yang sedikit cocok dengan kami, seperti halnya Barcelona, tapi mungkin akan sedikit lebih sulit."

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement