Jumat 01 Jul 2022 12:51 WIB

Terdakwa Sopir Truk Pengangkut Jasad Migran Texas Diduga Konsumsi Narkoba

Sopir truk pengangkut puluhan migran yang tewas diduga mengonsumsi metamfetamin

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
 Seorang pria muda berbicara di ponsel saat ia dan sekelompok migran yang memasuki Amerika Serikat dengan menyeberangi Sungai Colorado dari Meksiko dekat County 13th Street di Lembah Yuma Arizona, berjalan ke timur di County 14th Street di Lembah Yuma Arizona Senin pagi, 12 Desember. 6, 2021. Sopir truk pengangkut puluhan migran yang tewas diduga mengonsumsi metamfetamin. Ilustrasi.
Foto: AP/Randy Hoeft/The Yuma Sun
Seorang pria muda berbicara di ponsel saat ia dan sekelompok migran yang memasuki Amerika Serikat dengan menyeberangi Sungai Colorado dari Meksiko dekat County 13th Street di Lembah Yuma Arizona, berjalan ke timur di County 14th Street di Lembah Yuma Arizona Senin pagi, 12 Desember. 6, 2021. Sopir truk pengangkut puluhan migran yang tewas diduga mengonsumsi metamfetamin. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, SAN ANTONIO - Terdakwa pengemudi truk pengangkut puluhan migran yang tewas dalam panas terik selama penyelundupan di Texas diduga mengonsumsi metamfetamin ketika polisi menemukannya. Demikian kata anggota parlemen AS kepada Reuters. Anggota parlemen itu mengutip informasi penegak hukum.

Polisi San Antonio menemukan Homero Zamorano Jr, seorang penduduk asal Texas, bersembunyi di semak-semak dekat truk peti kemas yang ditinggalkan pada Senin (26/6/2022), menurut dokumen yang diajukan di pengadilan federal pada Kamis (30/6/2022). Lima puluh tiga migran kehilangan nyawa, menjadikannya insiden penyelundupan paling mematikan yang pernah tercatat di Amerika Serikat.

Baca Juga

Anggota DPR AS Henry Cuellar, seorang Demokrat yang distriknya mencakup bagian timur San Antonio, mengatakan kepada Reuters pada Kamis bahwa Zamorano ditemukan mengonsumsi metamfetamin, obat sintetis yang kuat mempengaruhi sistem organ tubuhnya. Cuellar mengatakan dia diberi penjelasan tentang masalah ini oleh Bea Cukai dan Perlindungan Perbatasan (CBP) AS tetapi tidak tahu bagaimana pihak-pihak berwenang membuat keputusan itu.

Seorang pejabat CBP, yang berbicara dengan syarat anonim, secara terpisah mengatakan kepada Reuters bahwa Zamorano terpengaruh metamfetamin dalam sistem organ tubuhnya. Reuters tidak segera dapat secara independen mengonfirmasi laporan dugaan penggunaan narkoba itu.

Zamorano (45) muncul di pengadilan federal di San Antonio pada Kamis saat dakwaan perdagangan manusia terhadapnya dibacakan. Jika terbukti bersalah, dia menghadapi hukuman maksimum penjara seumur hidup atau hukuman mati dan denda hingga 250.000 dolar AS (Rp 3,73 miliar). Dia didampingi oleh pengacara publik Jose Gonzalez-Falla, yang tidak segera menanggapi permintaan komentar.

Hakim Elizabeth Chestney mengatakan Zamorano akan ditahan sampai sidang berikutnya pada 6 Juli. Para petugas menggambarkan menemukan pintu belakang truk terbuka dengan jasad ditumpuk di dalamnya dan terasa panas saat disentuh. Di dekat semak-semak, petugas menemukan korban lain, beberapa meninggal.

Para petugas menemukan Zamorano bersembunyi di dekat para korban dan membawanya ke rumah sakit setempat untuk evaluasi medis, kata jaksa. Para petugas Meksiko mengatakan dia telah mencoba untuk berpura-pura sebagai salah satu korban yang selamat. Belum jelas rumah sakit mana yang mengevaluasi Zamorano.T ruk itu membawa migran dari Meksiko, Guatemala, Honduras, dan El Salvador dan ditemukan di kawasan industri terpencil di dekat jalan raya di pinggiran perbatasan AS-Meksiko.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement