REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Olahraga lari dan bersepeda telah menjadi hobi baru bagi sebagian orang sejak pandemi. Mereka pun rawan mengalami nyeri sendi hingga cedera.
"Paling sering itu karena kurangnya pemanasan," ujar dokter spesialis orthopedi, dr Aldico Sapardan, saat pembukaan Klinik Utama JLA Indonesia di Rukan Senayan, Jakarta, dikutip Jumat (1/7/2022).
Berikut ini adalah empat penyebab utama nyeri sendi dan cedera saat olahraga:
1. Tidak melakukan pemanasan saat hendak memulai dan tidak melakukan pendinginan setelah selesai berolahraga.
2. Diakibatkan kegiatan sebelumnya, misalnya malam hari begadang dan paginya langsung berolahraga.
3. Nutrisi yang kurang baik.
4. Intensitas olahraga yang terlalu berat, padahal baru hendak memulai olahraga.
"Lari atau olahraga yang banyak lompatannya itu jelas termasuk intensitas yang berat. Jadi olahraga yang cukup berat itu ada risiko cedera sendi atau cedera tulang belakang," papar dr Aldico.
Sementara itu, selebritas Melanie Putria yang juga hobi lari menyebut sudah banyak pelari pemula yang memiliki masalah serupa dengannya ketika dulu memulai lari. Menurutnya, masalahnya adalah mereka belum tahu kapasitas diri masing-masing.
"Jadi mereka tiba-tiba ikutan lari, tiba-tiba rutin, tapi nggak tau apa yang harus dilakukan sebelum dan setelahnya," ujar Melanie yang juga istri dr Aldico.
Melanie menjelaskan, ada hal-hal yang harus dilakukan untuk menunjang seseorang untuk berolahraga lari. Mulai dari sepatu hingga baju turut berperan.
"Ternyata sepatunya nggak beres, bajunya nggak proper, cara larinya salah, stretching nggak dilakukan, jadi ini yang bikin orang jadi rentan kena cedera," kata Melanie.
