Senin 04 Jul 2022 00:55 WIB

Satgas: Kepri Waspadai Peningkatan Kasus Covid-19 di Singapura

Dalam sehari, muncul ribuan kasus baru Covid-19 di Singapura.

Red: Nidia Zuraya
Calon penumpang melintas di depan konter tiket kapal ferry tujuan Malaysia dan Singapura di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (ilustrasi). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.
Foto: ANTARA/Teguh Prihatna
Calon penumpang melintas di depan konter tiket kapal ferry tujuan Malaysia dan Singapura di Pelabuhan Internasional Batam Centre, Batam, Kepulauan Riau (ilustrasi). Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di Singapura.

REPUBLIKA.CO.ID, TANJUNGPINANG -- Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Provinsi Kepulauan Riau mengingatkan masyarakat untuk mewaspadai peningkatan kasus Covid-19 di Singapura. Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Kepri Tjetjep Yudiana, di Tanjungpinang, Ahad (3/7/2022), mengatakan, pihaknya merasa prihatin terhadap peningkatan jumlah pasien Covid-19 dalam beberapa hari ini.

Dalam sehari, muncul ribuan kasus baru Covid-19 di negara yang bertetangga dengan Kepri tersebut.Satgas Penanganan Covid-19 Kepri mencermati perkembangan kasus aktif Covid-19 di Singapura lantaran pintu ke luar masuk antara negara itu dengan Kepri, khususnya Batam, Bintan dan Tanjungpinang sudah dibuka sekitar tiga bulan lalu.

Baca Juga

Masyarakat Kepri dapat ke Singapura dengan menggunakan kapal cepat, begitu pula masyarakat Singapura dapat ke Batam, Bintan dan Tanjungpinang. Mobilitas penduduk yang semakin tinggi menyebabkan potensi penularan semakin besar pula.

Karena itu, mantan Kadis Kesehatan Kepri itu mengingatkan masyarakat yang ingin ke Singapura harus mengutamakan dirinya untuk vaksinasi. Kemudian, masyarakat harus disiplin menggunakan masker dan rajin membersihkan tangan.

"Vaksin dan prokes itu cara ampuh untuk mencegah penularan Covid-19," ucapnya.

Tjetjep mengemukakan potensi penularan Covid-19 juga dapat terjadi akibat mobilitas antardaerah, terutama dari daerah yang saat ini kasus aktif Covid-19 sedang tinggi, seperti Pulau Jawa dan DKI Jakarta."Cara yang sama perlu dilakukan untuk mencegah penularan Covid-19. Utamakan diri sudah vaksin lengkap dan penguat, kemudian terapkan protokol kesehatan," ujarnya.

Sampai saat ini, kata dia kasus aktif di Kepri tinggal empat orang yang tersebar di Batam satu orang, Tanjungpinang dua orang dan Natuna satu orang."Mudah-mudahan seluruh pasien segera sembuh," katanya.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَلَوْ جَعَلْنٰهُ قُرْاٰنًا اَعْجَمِيًّا لَّقَالُوْا لَوْلَا فُصِّلَتْ اٰيٰتُهٗ ۗ ءَاَ۬عْجَمِيٌّ وَّعَرَبِيٌّ ۗ قُلْ هُوَ لِلَّذِيْنَ اٰمَنُوْا هُدًى وَّشِفَاۤءٌ ۗوَالَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ فِيْٓ اٰذَانِهِمْ وَقْرٌ وَّهُوَ عَلَيْهِمْ عَمًىۗ اُولٰۤىِٕكَ يُنَادَوْنَ مِنْ مَّكَانٍۢ بَعِيْدٍ ࣖ
Dan sekiranya Al-Qur'an Kami jadikan sebagai bacaan dalam bahasa selain bahasa Arab niscaya mereka mengatakan, “Mengapa tidak dijelaskan ayat-ayatnya?” Apakah patut (Al-Qur'an) dalam bahasa selain bahasa Arab sedang (rasul), orang Arab? Katakanlah, “Al-Qur'an adalah petunjuk dan penyembuh bagi orang-orang yang beriman. Dan orang-orang yang tidak beriman pada telinga mereka ada sumbatan, dan (Al-Qur'an) itu merupakan kegelapan bagi mereka. Mereka itu (seperti) orang-orang yang dipanggil dari tempat yang jauh.”

(QS. Fussilat ayat 44)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement