Ahad 03 Jul 2022 20:53 WIB

Sekum Muhammadiyah: Promo Miras Holywings Pakai Nama Muhammad-Maria Bentuk Sikap Ekstrimisme

Holywings melakukan penyerangan terhadap keyakinan agama.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
.
.

Miras Gratis untul Nama Muhammad. Postingan<a href= Holywings yang memberikan satu botol minuman beralkohol alias minuman keras (miras) gratis kepada pemilik nama Muhammad. Foto: Tangkapan Layar." />
Miras Gratis untul Nama Muhammad. Postingan Holywings yang memberikan satu botol minuman beralkohol alias minuman keras (miras) gratis kepada pemilik nama Muhammad. Foto: Tangkapan Layar.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Sekretaris Umum PP Muhammadiyah, Prof Abdul Mu'ti angkat bicara soal promosi Holywings yang menggunakan nama Muhammad dan Maria. Menurut Prof Mu'ti promosi tersebut merupakan salah satu bentuk sikap ekstrimisme.

Prof Mu'ti berpendapat, Holywings melakukan penyerangan terhadap keyakinan agama. Ia menegaskan kejadian itu tidak semata-mata motif bisnis, tetapi di balik dari promosi itu terdapat ideologi-ideologi yang sejak awal tidak suka atau anti agama.

“Mereka juga berusaha untuk mendiskreditkan agama, atau memancing kemarahan umat beragama. Jadi tidak purely economic, tidak murni ekonomi”," kata Prof Mu'ti, Jumat (1/7/2022).

BACA JUGA: Kurang Ajar! Holywings Jadikan Nama Nabi Muhammad Sebagai Kupon Gratis Dapatkan Sebotol Miras

Prof Mu’ti menduga dalam konteks yang lebih luas terkait kejadian itu ada gerakan-gerakan ultra nasionalis yang juga memiliki sisi ekstrim. Kejadian tersebut menegaskan bahwa ekstrimisme tidak mesti berlatar belakang atau bermotif agama.

Terkait dengan problematika definisi radikalisme dan deradikalisasi, sejak awal Muhammadiyah konsisten menggunakan kata moderast atau moderasi dalam melakukan konter terhadap tindakan maupun pandangan radikal dan ekstrim. Istilah moderat/moderasi dalam Muhammadiyah merupakan refleksi dari pendalaman konsep wasathiyah atau tengahan. Menurut dia tengahan bagi Muhammadiyah merupakan identitas yang melekat sejak awal berdirinya.

BACA JUGA: Holywings: Bilangin ke Muhammad dan Maria Disuruh ke Holywings Sekarang Juga Dapat Sebotol Miras

“Kemudian itu perlu ditegaskan kembali di tengah berbagai arus yang ada, ketika kita memang tidak bisa terlepas dari dinamika politik yang ada di tanah air kita,” ucap Mu’ti.


Di acara Seminar Pra Muktamar ke-48 Muhammadiyah – ‘Aisyiyah bertema “Moderasi Beragama dalam Perspektif Dakwah”, Guru Besar Pendidikan Islam ini mengungkapkan sejak awal Muhammadiyah konsisten menggunakan konsep moderatisme sebagai penerjemahan konsep wasathiyah al Islam. Meski sejak awal sebagai gerakan Islam moderat, tetapi moderasi Muhammadiyah kembali ditegaskan setelah Muktamar ke-46 di Yogyakarta 2010 dan seterusnya. Menjelaskan tentang moderasi beragama yang dikonseptualisasikan Menteri Agama RI, Prof Mu’ti menyebut pada awalnya konsep ini memang hanya diperuntukkan khusus bagi umat Islam.

“Tapi kemudian dalam diskusi-diskusi dan expert, kami (Muhammadiyah) menyampaikan bahwa ekstrimisme keagamaan itu tidak hanya ada pada masyarakat Islam," ucap Prof Mu'ti.

BACA JUGA: Siapa Pemilik Holywings? Restoran yang Lecehkan Nabi Muhammad dengan Sebotol Minuman Beralkohol

Merujuk berbagai penelitian ekstrimisme itu ada hampir di seluruh agama besar di dunia, bahkan juga ada di indigenous religion atau agama-agama lokal. Karena itu, terma moderasi beragama diletakkan pada ruang lingkup yang lebih luas, tidak hanya pada umat Islam, tapi juga pada agama secara keseluruhan.

“Tetapi memang menurut saya ada satu hal yang tidak boleh kita abaikan adalah kecenderungan ekstrimisme-ekstrimisme politik yang mungkin dia tidak berbasis agama, atau bahkan kemudian dalam konteks tertentu berusaha untuk mendiskreditkan agama," kata dia.

BACA BERITA MENARIK LAINNYA:

> Siapa Pemilik Holywings? Restoran yang Lecehkan Nabi Muhammad dengan Sebotol Minuman Beralkohol

> Humor NU: Orang Muhammadiyah Ikut Tahlilan Tapi Gak Bawa Pulang Berkat, Diledek Makan di Tempat Saja

> Bolehkah Makan Nasi Berkat dari Acara Tahlilan? Halal Bisa Jadi Haram

> Banyak Pria Jakarta Sakit Raja Singa Gara-Gara Wisata "Petik Mangga"

> Kata Siapa Muhammadiyah tidak Punya Habib, KH Ahmad Dahlan Itu Keturunan Rasulullah

> Pak AR Salah Masuk Masjid, Diundang Ceramah Muhammadiyah Malah Jadi Imam Tarawih di Masjid NU

> Humor Gus Dur: Yang Bilang NU dan Muhammadiyah Berjauhan Hanya Cari Perkara, Yang Dipelajari Sama

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement