Senin 04 Jul 2022 11:45 WIB

Selama Bulan Juni, Terjadi Lebih dari 200 Kali Gempa di Sulawesi

Gempa bumi dalam dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer terjadi sebanyak 3 kali

Red: Gita Amanda
Gempa ilustrasi.  Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat adanya aktivitas gempa yang terjadi selama sepekan hingga 234 kali.
Foto: Reuters
Gempa ilustrasi. Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat adanya aktivitas gempa yang terjadi selama sepekan hingga 234 kali.

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Balai Besar Meteorologi klimatologi dan Geofisika (BMKG) Wilayah IV Makassar mencatat adanya aktivitas gempa yang terjadi selama sepekan hingga 234 kali. Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar R Jamroni melalui keterangannya di Makassar, Ahad (3/7/2022), mengatakan aktivitas gempa itu tercatat dalam sistem selama sepekan.

"Ini gempa kecil, mulai tingkat dirasakan, dangkal dan dalam. Tidak perlu panik, namun tetap waspada," ujarnya.

Baca Juga

Ia mengatakan periode gempa terjadi sejak 1 hingga 30 Juni 2022. Sebaran gempa bumi juga terjadi di wilayah Gorontalo, Malili dan Selayar, Sulawesi Selatan; kemudian Majene, Sulawesi Barat serta wilayah Kalisusu.

Adapun distribusi gempa bumi dari 234 kejadian; 12 kali kejadian gempa bumi dirasakan, 202 gempa bumi dangkal, 29 kejadian gempa bumi kedalaman menengah dan 3 kali kejadian gempa bumi dalam. Selain itu, pada bulan Juni 2022, sesar yang paling aktif menimbulkan kejadian gempa bumi adalah Sesar Sorowako dan Sesar Batui-Balantak.

Untuk frekuensi kejadian gempa di bawah 2 magnitudo telah terjadi sebanyak 25 kali, di bawah 2-3 terjadi sebanyak 140 kali, di bawah 3-4 magnitudo terjadi 51 kali, di bawah 4-5 magnitudo terjadi 14 kali dan di atas 5 magnitudo sebanyak 4 kali. Untuk frekuensi kejadian gempa berdasarkan kedalamannya itu sebanyak 44 kali dengan kedalaman 60 kilometer (km), menengah terjadi 6 kali pada kedalaman 60-300 kilometer, serta 2 kali terjadi gempa di kedalaman lebih dari 300 km.

Untuk frekuensi dirasakan itu 12 kali dan satu diantaranya merusak. Kemudian gempa bumi menengah itu 29 kejadian dengan kedalaman mulai 60 hingga 300 kilometer di bawah laut.

"Sementara gempa bumi dalam itu dengan kedalaman lebih dari 300 kilometer terjadi sebanyak 3 kali kejadian," terangnya.

Jamroni mengaku jika rentetan gempa sebulan terakhir merupakan bagian dari proses alam. Gempa itu kekuatannya relatif kecil, sehingga tidak menimbulkan kerusakan dan korban jiwa.

"Dalam periode gempa ini, sesar atau patahan yang aktif adalah sesar Sorowako dan Batui-Balantak," ucap Sub Koordinator Pengumpulan dan Penyebaran Data BBMKG Wilayah IV Makassar R Jamroni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement