Rabu 06 Jul 2022 04:24 WIB

HUT Bhayangkara ke-76, Pohon Langka Ditanam di Mapolresta Cirebon

Penanaman pohon sebagai dukungan Polri dalam menjaga kelestarian ekosistem lingkungan

Rep: lilis sri handayani/ Red: Hiru Muhammad
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, menanam salah satu jenis pohon langka, yakni pohon Kalimasodo, di Mapolresta Cirebon, Selasa (5/7/2022).
Foto: Humas Polresta Cirebon
Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman, menanam salah satu jenis pohon langka, yakni pohon Kalimasodo, di Mapolresta Cirebon, Selasa (5/7/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, CIREBON -- Sejumlah pohon langka ditanam di Mapolresta Cirebon, Selasa (5/7). Penanaman pohon langka tersebut merupakan bagian dari puncak peringatan Hari Bhayangkara ke-76 yang diselenggarakan Polresta Cirebon. Pohon langka yang ditanam di antaranya Pohon Nagasari, Pohon Ketapang Kencana, Pohon Dewandaru dan Pohon Kalimosodo.

Pohon tersebut ditanam setelah Upacara Hari Bhayangkara ke-76 di Mapolresta Cirebon. Pohon langka Kalimosodo itu ditanam oleh Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman. Sedangkan pohon langka Nagasari, ditanam oleh Bupati Cirebon, Imron Rosyadi. Sementara itu, Ketua MUI Kabupaten Cirebon, KH Zamzami Amin, menanam pohon Dewandaru dan Pengasuh Pondok Pesantren An-Nashuha Kalimukti Pabedilan, KH Usamah Manshur, menanam Pohon ketapang kencana.

Baca Juga

Kapolresta Cirebon, Kombes Pol Arif Budiman mengatakan, penanaman pohon merupakan dukungan Polri dalam menjaga kelestarian ekosistem lingkungan. Dia berharap, penanaman pohon tersebut akan menumbuhkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya menjaga lingkungan. ‘’Dalam rangkaian Hari Bhayangkara ke-76, Polresta Cirebon telah melakukan penghijauan dengan menanam 1.500 pohon mangrove di Pantai Baro Gebang dan 2 ribu pohon di lereng gunung Desa Kedongdong, Kecamatan Dukupuntang, Kabupaten Cirebon,’’ kata Arif.

Penanaman pohon langka jenis Nagasari dam Ketapang di Mapolresta Cirebon tersebut dimaksudkan untuk mengokohkan ikatan yang lebih erat dan lebih solid lagi antara TNI - Polri. Selain itu, Pohon Nagasari yang bernama latin Palaqusum tostratum tersebut banyak ditanam sebagai pohon peneduh karena daunnya yang rimbun. Pohon Nagasari juga memiliki banyak manfaat. Selain kayunya untuk pertukangan dan bangunan, buah Nagasari pun bisa dikonsumsi.

Untuk bijinya, mengandung lemak sehingga bisa dimasak. Sementara bunga Nagasari, menghasilkan wangi aromatic dan bermanfaat untuk mengobati diare. Sedangkan benang sarinya, dapat digunakan untuk mengobati sakit panas atau demam. Bahkan, getah pohon Nagasari yang diambil dari batang yang disayat juga dapat digunakan untuk bahan pembuat bola Golf, bahan isolasi kabel listrik, pelindung luka dan masih banyak manfaat lainnya.

Tak hanya pohon Nagasari, pohon Dewandaru juga memiliki banyak manfaat. Selain buahnya dapat dikonsumsi, daunnya pun memiliki manfaat untuk kesehatan. Daun tanaman bernama latin Eugenia uniflora tersebut kerap dijadikan campuran teh yang bermanfaat untuk menurunkan tekanan darah. Pasalnya, daun Dewandaru mengandung zat anti hipertensi. Sedangkan kayu tanaman Dewandaru, memiliki aroma yang harum. ‘’Menanam pohon mungkin tidak bisa langsung dirasakan dalam waktu singkat. Namun di masa depan, usaha dari kita semua akan berguna bagi anak cucu kelak,’’ tukas Arif.

Sementara itu, pohon Kalimosodo yang bernama latin Cordia subcordata mempunyai makna kalimah syahadat. Sehingga kayunya cocok dibuat sebagai tasbih utuk Berdzikir mendekatkan diri kepada Allah Swt. Konon, kayu Pohon Kalimosodo sering digunakan oleh Sunan Kalijaga untuk media dakwah.

Adapun khasiat dari kayu Kalimosodo dapat menyembuhkan sakit akibat gigitan hewan berbisa. Caranya yaitu dengan merekatkan Kayu Kalimosodo pada bekas luka gigitan. Sedangkan untuk pohon Ketapang Kencana, bermanfaat untuk memberikan kesejukan bagi lingkungan sebagai peneduh, maupun tanaman hias dan menyerap polusi udara. Pohon bernama latin Terminalia mantaly tersebut memiliki bentuk seperti payung dan rindang sehingga teduh di bawahnya yang membuat suasana sangat nyaman. 

 

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ اَسَرَّ النَّبِيُّ اِلٰى بَعْضِ اَزْوَاجِهٖ حَدِيْثًاۚ فَلَمَّا نَبَّاَتْ بِهٖ وَاَظْهَرَهُ اللّٰهُ عَلَيْهِ عَرَّفَ بَعْضَهٗ وَاَعْرَضَ عَنْۢ بَعْضٍۚ فَلَمَّا نَبَّاَهَا بِهٖ قَالَتْ مَنْ اَنْۢبَاَكَ هٰذَاۗ قَالَ نَبَّاَنِيَ الْعَلِيْمُ الْخَبِيْرُ
Dan ingatlah ketika secara rahasia Nabi membicarakan suatu peristiwa kepada salah seorang istrinya (Hafsah). Lalu dia menceritakan peristiwa itu (kepada Aisyah) dan Allah memberitahukan peristiwa itu kepadanya (Nabi), lalu (Nabi) memberitahukan (kepada Hafsah) sebagian dan menyembunyikan sebagian yang lain. Maka ketika dia (Nabi) memberitahukan pembicaraan itu kepadanya (Hafsah), dia bertanya, “Siapa yang telah memberitahukan hal ini kepadamu?” Nabi menjawab, “Yang memberitahukan kepadaku adalah Allah Yang Maha Mengetahui, Mahateliti.”

(QS. At-Tahrim ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement