Rabu 06 Jul 2022 05:54 WIB

Pemkab Lebak Target Binuangeun Jadi Sentra Ikan Terbesar di Banten

PPI Binuangeun Kabupaten Lebak, saat ini sudah bisa memenuhi pasar di Banten

Red: Nur Aini
Sejumlah nelayan beraktivitas di kapalnya di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Lebak, Banten, Ahad (8/8/2021).
Foto: ANTARA/Muhammad Bagus Khoirunas
Sejumlah nelayan beraktivitas di kapalnya di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun, Lebak, Banten, Ahad (8/8/2021).

REPUBLIKA.CO.ID, LEBAK -- Pemerintah Kabupaten Lebak, Provinsi Banten, optimistis Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Binuangeun bisa menjadi sentra ikan tangkap terbesar di Provinsi Banten, yang nantinya mampu mendongkrak kesejahteraan masyarakat pesisir.

"Kami meyakini sentra ikan tangkap terbesar di Banten, karena melimpahnya populasi ikan di Perairan Samudera Hindia," kata Kepala Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Rizal Ardiansyah di Kabupaten Lebak, Selasa (5/7/2022).

Baca Juga

Ia mengatakan, PPI Binuangeun Kabupaten Lebak, saat ini sudah bisa memenuhi permintaan sejumlah pasar di Provinsi Banten, terlebih dengan membaiknya infrastruktur jalan, sehingga arus lalu lintas ke luar daerah berjalan baik dan lancar. Selain itu, tambah dia, kebutuhan permintaan ikan tangkap di Pasar Rangkasbitung, Pandeglang, Serang dan Tangerang cukup besar.

"Kami berharap tangkapan nelayan melimpah dan bisa memenuhi permintaan pasar lokal untuk mendukung gemar mengkonsumsi makan ikan," katanya.

Selama ini, menurut dia, populasi ikan-ikan di perairan Samudra Hindia memiliki mutu dan kualitas serta bernilai jual tinggi juga produksinya cukup melimpah.Kebanyakan populasi ikan di Perairan Samudra itu merupakan jenis ikan besar, seperti tuna, marlin dan layaran juga tangkapan cakalang tongkol, lobster, dan sidat. Bahkan,saat ini tangkapan ikan tuna sedang melimpah.

"Produksi tangkapan berkisar antara 300-400 ton per bulan dengan perguliran ekonomi hingga belasan miliar, " katanya.

Sebelumnya,para nelayan di PPI Binuangeun Kabupaten Lebak setiap tahun telah menerima bantuan alat tangkap dan armada kapal juga peralatan produksi Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM). Bantuan itu untuk masyarakat pesisir yang kebanyakan berprofesi nelayan, pedagang bakulan ikan, aneka kerajinan ikan hingga butuh angkut agar perekonomian bisa menjadi lebih baik.

Kementerian Kelautan dan Perikanan juga terus mengoptimalkan penyaluran bantuan armada kapal di atas 10 grosston dan alat tangkap guna mendukung swasembada pangan ikan dan peningkatan ekonomi masyarakat pesisir. Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten dan Dinas Kelautan Kabupaten Lebak ikut menyalurkan bantuan serupa berupa alat tangkap untuk nelayan. "Penyaluran bantuan guna mendukung swasembada pangan juga peningkatan ekonomi masyarakat pesisir, " kata Rizal menjelaskan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement