Rabu 06 Jul 2022 20:23 WIB

Pemkab Gianyar Mulai Distribusikan Vaksin PMK

Penyerahan vaksin PMK dilakukan secara simbolik kepada peternak di Gianyar

Rep: Antara/ Red: Christiyaningsih
Seorang dokter hewan menyiapkan dosis vaksin mulut dan kuku di sebuah peternakan. Vaksin PMK akan segera disalurkan ke masyarakat oleh dinas terkait. Ilustrasi.
Foto: EPA-EFE/BAGUS INDAHONO
Seorang dokter hewan menyiapkan dosis vaksin mulut dan kuku di sebuah peternakan. Vaksin PMK akan segera disalurkan ke masyarakat oleh dinas terkait. Ilustrasi.

REPUBLIKA.CO.ID, GIANYAR - Sekretaris Daerah Gianyar Wisnu Wijaya menyerahkan vaksin kepada para peternak untuk mencegah dan mengatasi penyebaran wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang saat ini menyebar di Indonesia, termasuk Provinsi Bali.

"Vaksin PMK akan segera disalurkan ke masyarakat oleh dinas terkait," kata Sekda saat menyerahkan vaksin PMK, Rabu (6/7/2022).

Baca Juga

Penyerahan vaksin dilakukan secara simbolik kepada peternak usai sosialisasi pencegahan wabah PMK di Aula Dinas Pertanian Kabupaten Gianyar, Bali, Rabu. Kasus PMK di Bali terus meningkat. Jika sebelumnya hanya 62 kasus, kini meningkat menjadi 128 kasus yang tersebar di empat kabupaten yakni Gianyar, Bangli, Karangasem, dan Buleleng.

Wisnu menyampaikan PMK merupakan penyakit menular yang menyerang hewan berkuku belah, baik ternak maupun hewan liar seperti sapi, kerbau, domba, kambing, babi, rusa, atau kijang. Upaya pencegahan perlu dilakukan karena PMK dapat menular melalui kontak langsung dan tidak langsung, seperti sarana transportasi yang terkontaminasi ternak yang sudah terinfeksi virus PMK.

"Pencegahan secara dini dapat mengantisipasi dan menekan penyebaran PMK. Karena penyakit ini disebabkan oleh virus dan dapat menyebar melalui udara oleh angin hingga radius 10 kilometer," ungkap Wisnu.

Pemkab akan terus berkolaborasi dengan semua pihak khususnya TNI dan Polri untuk menyosialisasikan PMK kepada masyarakat peternak dan pelaku usaha lanjutan peternakan (penjual daging), khususnya penjual ternak yang mengambil hewan dari daerah yang rentan terhadap penyebaran PMK.

Wisnu Wijaya berharap respons cepat dari masyarakat dan segera melapor ke Dinas Pertanian apabila pedagang mendapati hewan dengan ciri-ciri PMK. Para pedagang diminta untuk tidak mengambil lagi hewan dari daerah asal PMK agar tidak menjadi pembawa penyakit bagi hewan ternak. Acara sosialisasi itu dihadiri Kepala Dinas Pertanian I Made Raka, Kepala Pelaksana BPBD Ida Bagus Putu Suamba, perwakilan Polres, Kodim 1616 Gianyar, Dinas Kesehatan, seluruh Kepala UPT Pusat Kesehatan Hewan, beserta sejumlah kelompok ternak dan SIMANTRI.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement