Kamis 07 Jul 2022 00:59 WIB

Jean Fatiha, Mahasiswi UMM yang Kini Wakili Bima di Ajang Putri NTB

Jean Fatiha Izma kini berstatus mahasiswi tingkat akhir UMM

Rep: Wilda Fizriyani/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jean Fatiha Izma. 
Foto: Humas UMM
Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), Jean Fatiha Izma. 

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Dalam sebuah band musik, posisi drummer biasanya diisi oleh seorang pria. Namun pendapat itu dipatahkan oleh Jean Fatiha Izma. 

Mahasiswi tingkat akhir di Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) tersebut telah mengisi posisi pemain drum sejak Sekolah Menengah Atas (SMA). Berkat salah satu kelebihannya tersebut, ia berhasil lolos sebagai finalis Putri Indonesia mewakili kota Bima pada tingkat provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB).

Jean menceritakan, ketertarikannya pada dunia musik berasal dari lingkungan pertemanannya saat SMA. Bergaul dengan sekumpulan anak band, membuat Jean ingin mempelajari sebuah alat musik. Awalnya ia diajari untuk bermain gitar oleh seorang teman tetapi karena merasa tidak cocok, akhirnya ia beralih untuk bermain drum.

Awalnya, Jean juga sempat belajar nyanyi  supaya bisa jadi vokalis grup band. Namun dia merasa lebih seru untuk bermain drum. Meskipun menyenangkan, ada beberapa hal sulit yang pertama kali dilakukan ketika bermain drum. 

"Salah satunya adalah menyeimbangkan otak kiri dan kanan. Hal itu terjadi karena ketika memainkan drum kedua tangan dan kaki kita harus bergerak bersamaan,” ungkap mahasiswa jurusan Akuntansi tersebut dalam siaran pers yang diterima Republika, Rabu (6/7/2022).

Selain menampilkan kepiawaiannya dalam bermain drum, pada acara pemilihan Putri Indonesia di NTB, Jean juga menampilkan bakat akting. Kemudian juga menampilkan keterampilannya dalam membuat sebuah waistbag dari kain tenun khas Bima. 

Jean mengaku ini pertama kalinya mengikuti kegiatan tersebut. Ia tidak menyangka dapat mewakili Bima di tingkat provinsi. Meskipun tidak bisa maju ke nasional, dia tetap merasa bangga.

Jean tak menampik  sempat gugup saat akan mengikuti ajang pemilihan putri Indonesia. Pasalnya, selain kegiatan ini merupakan pengalaman pertama, Jean juga seorang anak yang pemalu. Ia baru mulai belajar untuk bersosialisasi dengan baik ketika masuk ke dunia perkuliahan.

Selain itu, Jean juga terbantu dengan kemampuan komunikasi yang dia latih di UMM. Pada akhirnya, keputusan mengikuti Pemilihan putri Indonesia adalah keputusan yang tepat. Dia juga berharap teman-teman yang lain mau keluar dari zona nyaman dan mencoba hal-hal baru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement