Kamis 07 Jul 2022 09:11 WIB

Ini Respons PKB Saat Gerindra Klaim Sudah Kantongi Nama Cawapres untuk Prabowo

Partai Gerindra mengeklaim telah mengantongi nama kandidat cawapres untuk Prabowo.

Red: Mas Alamil Huda
Elite Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar pertemuan untuk persiapan Pemilu 2024 di kawasan Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pertemuan ini menjadi tindak lanjut usai pertemuan antara Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar di kediaman Prabowo, dii Kertanegara, Jakarta.
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Elite Partai Gerindra dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menggelar pertemuan untuk persiapan Pemilu 2024 di kawasan Senen, Jakarta, beberapa waktu lalu. Pertemuan ini menjadi tindak lanjut usai pertemuan antara Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar di kediaman Prabowo, dii Kertanegara, Jakarta.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Partai Gerindra mengeklaim telah mengantongi nama kandidat calon wakil presiden (cawapres) untuk disandingkan dengan Prabowo Subianto. Sebagai kawan koalisi, PKB menyatakan menghormati proses internal Gerindra dalam menentukan cawapres untuk mendampingi calon presiden (capres) usulan mereka. 

“Tentu kami sangat menghormati tahapan internal Partai Gerindra termasuk dalam menentukan calon presiden dan calon wakil presiden yang akan mereka usung dalam Pemilu Serentak 2024. PKB juga mempunyai proses internal sendiri dalam menentukan capres-cawapres usulan kami,” ujar Wakil Sekretaris Jenderal DPP PKB Syaiful Huda, dalam keterangannya kepada Republika.co.id, Kamis, (7/7/2022). 

Baca Juga

 

Huda mengatakan, setiap partai politik mempunyai mekanisme internal yang harus dihormati termasuk Partai Gerindra. Meskipun telah menjadi kerja sama, tentu PKB tidak bisa serta merta ikut campur terhadap mekanisme internal dari Gerindra. 

“Kita ikuti bersama saja proses yang saat ini terjadi di internal Gerindra dalam menentukan pasangan calon presiden yang akan mereka usung. Sebagai kawan, kami akan menantikan apapun keputusan Gerindra dengan riang gembira,” katanya. 

Proses yang sama, lanjut Huda, juga saat ini terjadi di internal PKB. Menurutnya, jajaran pengurus PKB saat ini terus menimbang-nimbang pasangan terbaik bagi Ketua Umum DPP PKB Abdul Muhaimin Iskandar dalam Pemilu Serentak 2024. 

“Tentu siapa pun yang akan kita sandingkan dengan Gus Muhaimin telah memenuhi berbagai kriteria yang kami tetapkan baik dari sisi ideologi, visi misi, hingga potensi untuk menang,” katanya. 

 

Meja perundingan

Huda mengatakan, keputusan pasangan capres-cawapres yang diusung oleh Gerindra dan PKB bisa saja berbeda. Tetapi nanti sebagai kawan koalisi tentunya perbedaan yang terjadi akan diselesaikan di meja perundingan. 

“Misalnya keputusan Gerindra yang mengusung Pak Bowo sebagai calon presiden dan keputusan PKB yang mengusung Gus Muhaimin sebagai calon presiden, ini sudah jelas berbeda. Tidak mungkin dong dalam satu koalisi ada dua capres, maka perbedaan ini akan kita selesaikan di meja perundingan siapa yang capres dan siapa yang cawapres,” katanya. 

Saat ini, kata Huda, PKB masih terus menyosialisasikan Abdul Muhaimin Iskandar sebagai capres ke berbagai lapisan masyarakat. Proses ini akan dilakukan hingga tahapan deklarasi pasangan capres-cawapres yang akan diusung secara resmi oleh koalisi PKB dan Gerindra.

“PKB akan terus kerja fokus sosialisasi pemenangan Gus Muhaimin sebagai capres sampai nanti kita masuk tahapan deklarasi koalisi dengan Gerindra dan tahapan penetapan pasangan capres-cawapres yang kita usung bersama,” ujar Huda.

Sebelumnya, Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad mengatakan, partainya memiliki mekanisme dalam penentuan nama cawapres dari Prabowo Subianto. Kendati demikian, ia menyebut bahwa Partai Gerindra telah mengantongi nama-nama bakal cawapres.

"Saya tidak bisa bilang sekarang, karena takut melanggar aturan yang ada. Kemarin kita bilang bahwa sudah ada yang kita kantongi, itu betul sudah ada," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (6/7).

Ditanya apakah bakal cawapres dari Prabowo berasal dari partai politik? Dasco mengatakan, ia tak ingin menjawab pertanyaan tersebut. Namun, ia menjelaskan sekali lagi, Partai Gerindra memiliki mekanisme dalam menentukan cawapres.

"Jadi kalau soal cawapres, ya kita harus patuh pada mekanisme partai anggaran dasar yang diberlakukan Gerindra," ujar Dasco.

Terdekat, Partai Gerindra akan menggelar rapat pimpinan nasional (Rapimnas) pada akhir Juli mendatang. Salah satu agenda forum tersebut adalah menanyakan kesediaan Prabowo untuk didorong sebagai capres untuk Pilpres 2024.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement