Jumat 08 Jul 2022 07:10 WIB

Pemkot Tasikmalaya Tanggung Biaya Perawatan Korban Tenggelam di Pangandaran

Para korban merupakan warga Kota Tasikmalaya yang sedang berekreasi ke Pangandaran.

Red: Nur Aini
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di perairan sekitar TPI Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Dalam peristiwa itu, terdapat tiga orang wisatawan yang meninggal dunia, lima orang luka-luka, dan satu orang hilang, saat berenang di lokasi tersebut.
Foto: Dok. Satpolairud Polres Pangandaran
Tim SAR gabungan melakukan pencarian korban tenggelam di perairan sekitar TPI Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, Kamis (7/7/2022). Dalam peristiwa itu, terdapat tiga orang wisatawan yang meninggal dunia, lima orang luka-luka, dan satu orang hilang, saat berenang di lokasi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, TASIKMALAYA -- Pemerintah Kota (Pemkot) Tasikmalaya ikut berduka cita atas peristiwa tenggelamnya sejumlah wisatawan di pantai sekitar Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Legokjawa, Desa Legokjawa, Kecamatan Cimerak, Kabupaten Pangandaran, pada Kamis (7/7/2022). Pasalnya, para korban merupakan warga Kota Tasikmalaya yang sedang berekreasi ke Pangandaran.

"Kami atas nama Pemkot Tasikmalaya sangat berduka cita atas musibah yang terjadi. Semoga korban diberikan tempat yang mulia dan para orang tua diberikan keikhlasan," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Tasikmalaya, Ivan Dicksan, saat mengunjungi rumah duka korban yang meninggal dunia, Kamis malam.

 

Menurut dia, peristiwa itu harus menjadi bahan pembelajaran bagi semua pihak. Sebab, kondisi cuaca saat ini sedang tidak bersahabat. Sementara di sisi lain, pekan-pekan ini merupakan momen liburan sekolah.

 

Karena itu, ia meminta warganya tetap hati-hati sert selalu memperhatikan situasi dan kondisi ketika berencana untuk berwisata. "Karena saat ini cuaca tidak bersahbat," ujar dia.

 

Ivan juga meminta keluarga para korban untuk tetap tenang, khususnya terkait urusan pembiayaan perawatan dan akomodasi korban dari Pangandaran ke Kota Tasikmalaya. Pemkot Tasikmalaya disebut menangani urusan tersebut. 

 

Ia mengku telah menginstruksikan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tasikmalaya untuk berkoordinasi dengan Dinkes Pangandaran untuk membahas urusan administrasi yang harus diselesaikan. "Ambulans, biaya perawatan, kami akan selesaikan. Insyaallah kami tanggung. Karena ini musibah," kata dia.

 

Sementara untuk para korban yang selamat, Pemkot Tasikmalaya telah berkoordinasi dengan menyediakan bus untuk menjemput mereka. Sebab, sejumlah korban ada yang berangkat ke Pangandaran mengendarai sepeda motor, sehingga tak memungkinkan untuk kembali dengan mengendarai kendaraanya karena masih trauma. Motor para korban juga akan dibawa oleh petugas ke Kota Tasikmalaya.

 

"Sudah dijalan busnya, mudah-mudahan segera sampai," kata Ivan.

 

Menurut dia, hingga saat ini masih ada empat korban yang menjalani perawatan di Kabupaten Pangandaran. Salah satunya dirawat di RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran karena kondisinya tak memungkinkan untuk dirawat di puskesmas setempat. 

 

Direktur RSUD Pandega Kabupaten Pangandaran, Titi Sutiamah, mengatakan, kondisi korban tenggelam yang dirawat di tempatnya sudah mulai membaik. Gejala sesak napas yang dialami korban karena tenggelam sudah jauh berkurang. 

 

"Posisi terakhir masih diobservasi di IGD, tapi saran dokternya untuk dirawat biar terpantau dulu. Kondisinya sudah jauh membaik," kata dia saat dikonfirmasi Republika.co.id, Kamis malam.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement