Selasa 12 Jul 2022 09:55 WIB

Tiga Orang Tewas dan 31 Lainnya Terluka dalam Serangan Rusia di Kharkiv

Tiga orang tewas dan 31 lainnya terluka dalam serangan Rusia ke Kota Kharkiv.

Rep: Fergi Nadira B / Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
 Kendaraan yang rusak duduk di antara puing-puing dan di pusat kota Kharkiv di Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022.
Foto: AP/Pavel Dorogoy
Kendaraan yang rusak duduk di antara puing-puing dan di pusat kota Kharkiv di Ukraina, Rabu, 16 Maret 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KHARKIV -- Gubernur Kharkiv Oleh Synehubov mengatakan tiga orang tewas dan 31 lainnya terluka dalam serangan Rusia ke Kota Kharkiv. Di Telegram Walikota Kharkiv yang mengatakan tembakan Rusia mengenai infrastruktur sipil termasuk properti komersial dan toko perbaikan ban.

Walikota Kharkiv yang merupakan kota terbesar kedua di Ukraina, Ihor Terekhov mengatakan tempat-tempat ini tidak memiliki signifikasi militer. Ia menambahkan anak-anak berusia 4 sampai 16 tahun termasuk puluhan orang yang dibawa ke rumah sakit.

"Beberapa peluru mengenai pekarangan rumah pribadi. Garasi-garasi dan mobil-mobil juga hancur, terjadi beberapa kebakaran," kata Synehubov, Selasa (12/7/2022).

Ia menambahkan di peristiwa yang terpisah pada Senin (11/7/2022) pagi sebuah sekolah dan gedung tempat tinggal juga menjadi sasaran serangan. Tim penyelamat menyelamatkan seorang perempuan berusia 86 tahun dari bawah reruntuhan. Tidak ada laporan korban tewas.  

Seorang warga Valentyna Popovychuk yang berusia 74 tahun mengatakan ia diselamatkan dari gedung tempatnya tinggal.

"Saya bangun dari tempat tidur, saya diselimuti debut, saya pergi ke kamar mandi untuk membasuh diri saya dan di sana ada puing-puing dan debu jatuh mengenai saya," katanya.

"Saya melihat sinar, senter kepala para penyelamat, dan saya mulai berteriak 'saya masih hidup, mohon keluarkan saya'. Tim penyelamat masuk ke lorong, mendobrak pintu dan mengeluarkan saya," tambahnya.

Rusia yang menginvasi Ukraina sejak 24 Februari lalu selalu membantah mengincar warga sipil. Kharkiv yang dekat dengan perbatasan Rusia mengalami pengeboman sejak awal perang, sempat menjalani masa tenang tapi beberapa pekan terakhir kembali diguncang serangkaian serangan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement